Monday, May 18, 2009

DPRD Poso Tak Punya Anggota Perempuan
Senin, 18 Mei 2009 19:29 WIB

TEMPO Interaktif, Poso: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, Senin (18/5) telah mengumumkan calon anggota DPRD terpilih. Dari 30 calon anggota DPRD tersebut tak satu pun perempuan.

"Tak ada caleg perempuan yang lolos, kita prihatin. “ kata Ketua Komisi Poso, Iskandar Lamuka.

Iskandar tak menyangka calon yang lolos itu tak menyisakan kaum perempuan, padahal dalam pemilu legislatif April lalu terdapat sekitar 150 calon legislatif perempuan yang tersebar di 34 partai politik.

Ia mengatakan, bagaimana pun juga itulah hasil proses politik yang sudah ditetapkan. "Mungkin pemilu mendatang akan ada caleg perempuan yang handal dan bisa terpilih," katanya.

Tidak adanya wakil perempuan yang terpilih sebagai anggota DPRD membuat sejumlah kaum perempuan di Poso terutama mereka yang ikut mencalonkan diri merasa prihatin. Mereka umumnya ragu terhadap para wakil rakyat laki-laki karena dikhawatirkan kurang gigih memperjuangkan hak-hak perempuan di Kabupaten Poso.

Fatimah Timpo, mantan calon legislatif di Poso mengatakan, banyaknya perempuan yang tidak terpilih karena beberapa faktor, di antaranya keterbatasan waktu dan biaya kampanye. "Caleg perempuan dari segi apa pun masih kalah dibanding dengan caleg laki-laki," katanya.

Anggota DPRD terpilih nanti, kata dia, diminta untuk membuat peraturan daerah yang melindungi perempuan dari perbuatan yang tidak adil dari pasangannya. "Jangan sampai kaum perempuan terus tertindas," kata Fatimah dan berharap kaum perempuan dapat dipilih menjadi wakil rakyat pada pemilu mendatang.

DARLIS

Saturday, April 18, 2009

Calon Legislator Gerindra di Poso Meninggal
Jum'at, 17 April 2009 21:30 WIB

TEMPO Interaktif , Poso: Arifin Zakaria (52) Seorang calon anggota legislatif untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, meninggal Jumat ini (14/4). Meninggalnya ketua Gerindra Poso ini mengagetkan warga Poso Kota karena beberapa hari belakangan ini masih terlihat bugar.

Tak heran banyak warga Poso mendatangi rumah duka almarhum Arifin di Kelurahan Bonesompe, Kecamatan Poso Kota Selatan. Mereka tak percaya almarhum begitu cepat berpulang. Steri dan anak almarhum tak kuasa menahan kepedihan atas meninggalnya orang yang dicintainya itu.

“Saya masih kontak-kontakkan kemarin dulu, dia bilang sehat-sehat dan tak punya beban atas kurangnya perolehan suaranya,” ujar seorang kawan almarhum.

Apin, kerabat dekat almarhum Arifin mengaku keluarga tidak menyangka kalau almarhum meninggal secara mendadak sebab sebelumnya almarhum sempat beraktifitas seperti biasa.

Menurut dia, Arifin memang selama ini memiliki komplikasi penyakit di antaranya penyumbatan lambung akibat maag. Almarhum juga kelelahan karena selama pemilu banyak beraktifitas dari kampanye sampai memantau perhitungan suara.

Ia meminta kematian Arifin tidak disangkut pautkan dengan gagalnya almarhum terpilih sebagai anggota DPRD Poso. Arifin,, kata Ipin selain caleg DPRD dari daerah pemilihan (Dapil) Satu juga merupakan ketua pimpinan cabang partai Gerindra Poso. Dari perhitungan sementara suara hasil pemilu legisltaif untuk DPRD Poso, almarhum Arifin baru memporoleh tiga ratus suara. “Dia orangnya tenang saja. Ini sudah suratan takdir,” kata Ipin.

DARLIS

Saturday, April 11, 2009

Satu TPS di Poso Diduga Dibakar
Jum'at, 10 April 2009 23:03 WIB

TEMPO Interaktif, Poso:Tempat Pengumutan Suara di Kelurahan Gebang Rejo, Poso Kota, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis (9/4) dibakar oleh orang tak dikenal. TPS itu adalah sebuah bangunan gedung sekolah SDN 17. Untungnya api tak begitu membesar hanya menghanguskan sebuah lemari buku beserta isinya. Api cepat dipadamkan penduduk sekitar.

Diduga tempat pemungutan suara itu sengaja dibakar warga untuk menggangu Pemilu di Pos. Dari kepulan asap tercium bau minyak tanah.

Kobaran api terjadi saat penduduk mencontreng. “Kami kaget, ada kepulan asap dan kobaran api dari dalam kelas VI A, kami pun bergegas untuk memadamkannya," kata seorang warga yang tak mau disebut namanya.

Kepala Kepolisian Sektor Poso Kota Ajun Komisaris Polisi Saiful mengatakan masih menyelidiki kasus ini. “Kami belum bisa memberikan hasilnya, masih didalami,” katanya.

DARLIS

Thursday, March 12, 2009

Logistik Pemilu di Poso Rusak Diguyur Hujan
Kamis, 12 Maret 2009 | 15:59 WIB


TEMPO Interaktif, Poso: Kepala Sub Bagian Sekretariat KPUD Poso, Adiyan Amin, Kamis (12/3) mengaku, sejumlah dus yang berisi formulir C1 basah diterpa hujan meski mobil truk yang mengangkut logistik pemilu tersebut telah ditutupi terpal plastik.

"Mungkin karena tetesan air sehingga dus yang berada dipinggir terkena air. Namun, kerusakan akibat basah tidak terlalu parah, hanya ada sekitar 40 lembar formulir C1 yang luntur," katanya.

Ketua KPUD Poso, Iskandar Lamuka, mengatakan kerusakan formulir yang diguyur hujan tersebut tidak terlalu parah. Setelah diperiksa semua, kemungkinan masih bisa digunakan dan kerusakannya juga tidaklah parah.

DARLIS MUHAMMAD

Partai Demokrat Poso Targetkan 50 Persen Suara
Kamis, 12 Maret 2009 16:10 WIB


TEMPO Interaktif, Poso: Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, menargetkan perolehan suara 50 persen dalam pemilu legislatif 9 April 2009, mendatang.

"Untuk memperoleh 50 persen suara para kader Demokrat akan bekerja maksimal pada kampanye nant," kata Ketua harian DPC Demokrat Poso Muchsin, Kamis (12/3).

Dalam beberapa rapat partai semua kader, harap Muchsin, bekerja sekuat tenaga memperoleh suara sebanyak-banyaknya dengan tetap berjalan pada etika dan aturan kampanye pemilu.

Jualan yang akan ditawarkan Demokrat Poso saat kampanye tertutup dan terbuka nanti masih tetap berpijak pada garis kebijakan pemerintah yang berada di bawah kepemimimpinan presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.

Menurut dia, nama Presiden SBY masih harum karena Presiden SBY pernah memberikan bantuan secara pribadi bagi korban konflik Poso. "Warga masih ingat Pak SBY saat masih menjabat sebagai Menkopolkam pada zaman Presiden Megawati. Dia memberikan bantuan kepada sejumlah korban konflik sebesar Rp 1 juta perorang," tukasnya


DARLIS MUHAMMAD