Thursday, December 11, 2008

Rumah Sakit Dianggap Seperti Terminal, Pasien Kabur
Kamis, 11 Desember 2008 21:37 WIB

TEMPO Interaktif, Poso: Gara-gara pelayanan di Rumah Sakit Umum Poso dinilai buruk, seorang pasien yang tengah dirawat melarikan diri meski di tangannya masih ditancap jarum infus. Pasien bernama Khalis Said itu mengaku terpaksa keluar lebih cepat karena tidak betah berada di Rumah Sakit Umum tersebut. "Tidak betah saya dirawat di RSU. Seperti tinggal di terminal, kamar mandinya jorok, tidak ada air lagi," kata Khalis di Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (11/12). Menurut Khalis, selama di rumah sakit, dokter tidak pernah memberi tahu apa penyakit yang diderita. Karena itu, Khalis memutuskan untuk keluar dari rumah sakit meski selang infus di tangannya masih terpasang. "Lama-lama tambah sakit dan bisa mampus saya, mendingan lari," ujar Khalis yang masih tampak pucat. Selama dirawat di Rumah Sakit itu, Khalis sempat bertanya kepada para perawat jaga soal air di kamar mandi yang kosong. Tapi perawat hanya menjawab enteng, itu bukan urusan perawat. Sebelum lari dari Rumah Sakit Umum Poso, Khalis sempat pamit kepada petugas jaga dan menyelesaikan segala administrasi keuangan. Khalis dirawat di kamar Anggrek Kelas 1. Dia dilarikan ke Rumah Sakit Umum Poso oleh keluarganya pada Jumat pekan lalu ketika para keluarganya mendapati dirinya tidak sadarkan diri. "Sampai saya kaget kok tiba-tiba ada di rumah sakit, waktu itu saya tidak sadar lalu dibawa ke RSU Poso oleh keluarga," ujar Khalis yang kabur dari RSU Poso pada Senin sore (8/12) lalu. Direktur Rumah Sakit Umum Poso Dr Asnah, yang saat ini masih berada di Rumah Sakit Umum Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, ketika dihubungi via telepon genggam mengaku belum menerima laporan adanya pasien yang kabur. Terkait pelayanan Rumah Sakit yang dinilai buruk, Asnah akan memberi keterangan sepulang dari mengikuti pelatihan di Rumah Sakit Umum Pangkep. DARLIS