Friday, February 22, 2008

Keragaman Hayati
Beberapa Spesies Ikan Air Tawar di Sulawesi Punah
Jumat, 22 Februari 2008 02:16 WIB

Jakarta, Kompas - Danau-danau di Sulawesi yang miskin spesies ikan asli kini justru ikan endemisnya terancam punah, antara lain Xenopoecilus sarasinorum, ikan endemis Danau Lindu yang tidak diketahui keberadaannya.
Selama ini untuk meningkatkan produksi perikanan danau dilakukan introduksi ikan dari luar kawasan.
Demikian diungkapkan Lukman, peneliti dari Pusat Penelitian Limnologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Fadly Y Tantu dari Universitas Tadulako, Palu, dalam ”Workshop: Global Change and Sustainable Resource Management-What Can Researchers Tell Decision Makers?”, yang diselenggarakan LIPI bekerja sama dengan STORMA (Stability of Rainforest Margins) di Jakarta, Kamis (21/2).
STORMA adalah kerja sama penelitian terpadu yang bersifat interdisiplin antara GAUG (Georg August University of Goetitingen) dan University of Kassel dari Jerman dengan Institut Pertanian Bogor dan Universitas Tadulako.
Ikan panjang 8 cm ini, jelas Lukman, pertama kali dikoleksi FR Sarasin dan PB Sarasin serta diidentifikasi DE Rosen, ML Canne, dan Popta tahun 1905. Pada 1996, ikan X. sarasinorum tercatat sebagai spesies yang terancam punah oleh IUCN.
Selain di Danau Lindu, penelitian Fadly, peneliti akuakultur dari Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, juga menunjukkan punahnya ikan moncong bebek di Danau Poso dan ikan malele di Danau Matano.
Keberadaan 32 jenis ikan malele terancam akibat introduksi beberapa ikan dari luar Indonesia, antara lain cichlid dari Afrika dan lohan dari China. (yun)

No comments: