Kompas, Senin, 07 Januari 2008
Soal Pengungsi Poso Mesti Dituntaskan Secepatnya
Pamona, Kompas - Pengungsi merupakan persoalan berkepanjangan di wilayah bekas konflik, seperti Poso, Sulawesi Tengah. Menyediakan permukiman dan akses ekonomi menjadi jawaban agar persoalan pengungsi tidak berlarut menjadi "bara dalam sekam" untuk pemulihan wilayah bekas konflik itu.
Ketua Crisis Center Gereja Kristen Sulawesi Tengah Alex Patambo dan Direktur Wasantara Vincent Lumintang secara terpisah dalam perbincangan dengan Kompas, Sabtu (5/1) di Tentena, Pamona Utara, Poso, mengingatkan soal perlunya langkah cepat pemerintah menuntaskan masalah pengungsian itu.
Alex menyebutkan, banyak pengungsi Poso yang bersedia kembali ke kediaman asal sebelum konflik pecah. Namun, bukan hanya soal jaminan keamanan, ketersediaan rumah juga menjadi masalah.
Vincent menyatakan, mayoritas pengungsi meninggalkan pengungsian karena inisiatif pribadi. Sebagian yang memilih tak kembali pun bukan lagi karena kekhawatiran atas kondisi keamanan, melainkan lebih karena mereka mendapatkan pekerjaan atau berinvestasi di sekitar lokasi pengungsian.
Keduanya sependapat, persoalan pengungsi yang berlarut- larut kontraproduktif bagi upaya pemulihan Poso pascakonflik. Masalah pengungsi yang tak tuntas tertangani rawan menjadi sumber konflik baru. Bukan konflik antarkomunitas saja, pertikaian antara pengungsi dan penduduk lokal pun berisiko terjadi.
Vincent juga mengingatkan, jangan sampai soal pengungsi terus "terpelihara" tanpa penyelesaian tuntas dan menyeluruh, sementara dana bantuan yang terus dikucurkan pemerintah tak pernah terasa manfaat konkretnya buat pengungsi. Justru berlimpahnya dana bantuan rawan diselewengkan oleh birokrat.
Data akhir tahun yang disampaikan Bupati Poso Piet Inkiriwang menunjukkan, pengungsi sebagian besar kembali ke daerahnya. Jumlah pengungsi luar daerah atau dalam daerah menurun sejak tahun 2005. (dik)
Monday, January 07, 2008
Posted @ 1:06 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment