Komentar, 31 Mei 2007
Inkiriwang ajak eks pengungsi di Manado pulang
Mari Pulang, Bangun Kembali Poso Bersama
Bupati Poso Drs Piet Inkiri-wang memboyong rombongan Pemkab dan Tokoh Masyara-kat Poso ke Manado, Rabu (30/05). Di ibukota Sulawesi Utara, Inkiriwang cs seusai bertatap muka dengan Guber-nur Sulut Drs SH Sarunda-jang, selanjutnya menggelar pertemuan dengan ratusan eks pengungsi Poso, di rumah kediamannya di bilangan Karombasan. Dalam pertemuan dengan Gubernur Sarundajang yang digelar di Ruang Huyula, Kan-tor Gubernur Sulut, Inkiri-wang dan Puluhan Tokoh Ma-syarakat Poso sempat bertu-kar pikiran dengan Sarunda-jang soal pola kerukunan yang diterapkan Sarundajang di Sulut maupun ketika di-percayakan sebagai Penjabat Gubernur Maluku Utara.“ Banyak hal yang kami ba-has dalam pertemuan terse-but itu, dan salah satu hal yang nyata, bahwa keruku-nan yang ada di Bumi Nyiur Melambai telah lama ada dan telah banyak memberi kon- tribusi nyata bagi kehidupan perdamaian di daerah ini,” ungkap Inkiriwang di sela-sela pertemuan tersebut Bahkan mantan Kapolres Bitung ini mengakui kalau kerukunan di Sulut telah menjadi pionir bagi bangsa Indonesia. Oleh sebab itu selama satu setengah tahun menjabat Bupati Poso, In-kiriwang mengaku telah ba-nyak mengadopsi pola keru-kunan di Sulut, selanjutnya diimplementasikan di Poso. “ Karena itu kedatangan kami di Sulut bertujuan untuk mencari masukan, arahan se-kaligus petunjuk dari Guber-nur Sarundajang yang telah berpengalaman memimpin daerah konflik seperti Malut dan Maluku,” ucapnya.Sementara itu, Gubernur Sarundajang sendiri mengaku sempat prihatin dengan peristiwa yang melanda Poso, menurutnya ketika Poso masih memanas, dirinya bersama-sama masyarakat Sulut terus berdoa agar konflik Poso segera berakhir. “Sudah lama saya ingin berdialog dengan masya-rakat dan pemerintah Poso soal penanganan konflik di Poso, namun baru kali ini terwujud, dan terus terang saya sangat berterima kasih kepada Bupati dan Tokoh-tokoh masyarakat Poso yang mau mengadakan studi banding di daerah ini,” tandas Sarundajang sembari menambahkan bahwa dalam waktu dekat ini dirinya be-rencana akan mengunjungi Poso. Sementara itu Inkiriwang menyempatkan diri menemui warga Poso dan mengajak warga Poso yang mengungsi, agar bisa pulang dan mem-bangun kembali Poso, daerah yang memiliki semboyan ‘Sintuwu Marosok’ (persatuan yang kuat) secara bersama-sama, karena situasi di sana sudah terkendali dan kon-dusif. “Saya mengajak warga saya untuk kembali dan bangun da-erah kita. Kondisi di sana sudah sangat kondusif dan aman,” ajak Mantan Kapolres Bitung ini. Ditambahkan Inkiriwang yang juga mantan legislator Minsel dari Partai Demokrat ini, Pemkab Poso memberi banyak kemudahan bagi warga yang ingin kembali, seperti peruma-han yang sudah banyak diba-ngun, lapangan pekerjaan dan kemudahan lainnya. “Di sana sudah dibangun dan diresmikan rumah seba-nyak 1.009 unit dan akan ditambah sebanyak 1.300 lagi. Untuk lapangan peker-jaan, honda PNS tahun 2006 sebanyak 999. siapa tahu, ada nama-nama kalian. Dan tahun 2007 ini, akan direkrut PNS sebanyak ribuan. Belum lagi lapangan pekerjaan lain-nya di bidang swasta dan per-tanian serta bidang lainnya. Tak itu saja, transportasi me-nuju Poso akan disediakan,” tambah Inkiriwang.Dari dialog yang kental de-ngan nuansa Poso karena se-ring menggunakan bahasa daerah setempat kemarin, ratusan pengungsi antusias dan optimis ingin kembali dan membangun Poso bersama. “Saya lahir dengan darah Po-so. Saya ingin berpartisipasi membangun daerah dan salut atas pemerintah yang sudah membuat Poso menjadi kon-dusif. Saya mohon banyak ke-mudahan, sebab kami sudah rindu Poso,” ujar salah se-orang pengungsi saat dialog.Dari rombongan yang dibo-yong Inkiriwang, tak hanya unsur dari pemkab namun, tokoh masyarakat, tokoh aga-ma, tua-tua adat di antara-nya, Ketua MUI Poso, Ketua BKSAUA, Yahya Mangun, Ketua Adat sekaligus Ketua Pokja, Drs Y Santo Daeng Raja, Pdt Kamcahi dari KGST, Gembala Gereja Pantekosta, Pdt Ticoalu dan tokoh-tokoh pemuda yang dulunya Korlap saat kerusuhan seperti Ibrahim (Ketua Pemuda Al Khairat), Hasan Lumi (ketua LSM), Muhan, (Tokoh Pemuda dari Mapane Poso Pesisir) dan lainnya, ikut serta dalam stu-di banding di Manado ini. Sementara itu Kabag Info-kom yang juga Jubir Bupati, Amir Kiat SH mengatakan, selain tatap muka dengan eks pengungsi, pihaknya meng-gelar studi banding di Manado untuk melihat dari dekat ke-rukunan dan pembangunan yang ada di Manado. “Lihat saja, daerah sekitar kacau terus, namun di Manado tetap aman karena kerukunan ma-syarakatnya sangat kental,” ujar Kiat. Sesuai jadwal, dari rombongan yang berjumlah 50 orang ini, Kamis (31/05) ini akan mengunjungi Bukit Kasih di Minahasa dan Jumat esok akan melihat potensi wisata Bunaken.TERORPada bagian lain, Inkiriwang mengatakan, para pelaku teror yang telah sadar, telah direkrut pemerintah Poso untuk dibeka-li. Mereka diberikan pelatihan-pelatihan untuk membuka lapa-ngan kerja. Tak itu saja, ada da-na yang diberikan untuk modal agar keterampilan yang dulunya merakit bom dan sejenisnya dirubah menjadi keterampilan-keterampilan khusus agar me-reka dapat bekerja secara baik. “Iya, kami sudah merekrut se-banyak 300-an anggota mantan teroris. Mereka akan dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan seperti montir, penjahit dan lainnya agar mereka dapat bekerja kembali. Tak itu saja, ada dana untuk dijadikan modal bagi mereka agar dapat bekerja,” ujar bupati yang sukses menciptakan suasana kondusif di Poso.(mon)
Thursday, May 31, 2007
Posted @ 8:33 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment