Saturday, March 11, 2006

Bom meledak lagi di Poso
Inkiriwang: Saya Sudah Tahan Banting
Komentar, 11 March 2006

Enam bulan sudah Piet Inki-riwang melakoni tugasnya se-bagai bupati pilihan rakyat Po-so. Dalam kurun setengah ta-hun, berbagai teror dan aksi de-mo coba menggoyangnya. Bah-kan terakhir, sebuah bom ham-pa dilaporkan meledak di Pura “Agung Jagat Raya” Kabupa-ten Poso yang disebut-sebut ter-kait penangkapan sejumlah pelaku teror di era pemerinta-han Inkiriwang.

Lalu bagaimana kondisi man-tan legislator Minsel dan Kapolres Bitung ini? Inkiriwang yang di-wawancarai khusus Komentar via telepon tadi malam, mengatakan aksi demo yang ditujukan kepa-da dirinya, diterimanya sebagai sebuah tantangan dan pergumu-lan. ‘’Tapi kini masyarakat yang telah memilih saya berada di be-lakang. Mereka tetap memberi support pada saya dengan da-tang langsung menemui, bahkan baru-baru ini perwakilan dari 20 etnis di Poso, bertemu dan me-nyampaikan dukungannya,’’ ungkap Inkiriwang.

Dia juga tak lupa menitip pesan kepada koran ini, untuk me-nyampaikan terima kasih tak ter-hingga bagi warga Sulut yang tetap mendoakan dirinya. ‘’Salam hangat untuk warga Sulut,’’ katanya. Berangkat dari berbagai pergumulan dan teror yang ter-jadi di Poso, Inkiriwang yang awalnya sempat badannya drop seberat 8 kg, menyatakan sudah kuat. ‘’Saya sudah tahan banting dan akan tetap berusaha sekuat tenaga menjalankan amanat rakyat untuk menciptakan Poso yang aman dan maju dalam as-pek pembangunan,’’ katanya.

Terkait ledakan kemarin, di-katakannya itu hanyalah bom hampa yang diletakkan di palang pintu pura. Korban yang terluka pun hanya karena percikan kayu kusen pintu yang ada. “Saya sudah menjenguk korban, dan dia sudah dioperasi,’’ kata In-kiriwang. Dia menambahkan, memang mengurai benang kusut di Poso, akan menyinggung ke-lompok tertentu yang meng-inginkan Poso tidak aman.

Mereka bisa ‘sakit hati’ ketika benang kusut tadi mulai terurai, terlebih borok-borok yang ada mulai tersingkap. Mereka ke-mudian mulai ketakutan, dan imbasnya bupati yang kena. “Tapi saya katakan, bupati sudah tahan banting. Ini juga berkat pertolongan Tuhan pada saya dan keluarga,’’ kata Inkiriwang seraya mengatakan, risiko ini harus diterimanya ketika dirinya menyatakan bersedia untuk dicalonkan rakyat Poso lalu.

Pada bagian lain, Wakapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Kombes Polisi Soekirno menga-takan, bom yang meledak di Pura “Agung Jagat Raya” Kabupaten Poso, Jumat pagi, jenis rakitan dan kategori berdaya ledak ren-dah (low explosive).

“Pelaku belum diketahui, na-mun sejumlah saksi yang ber-ada di tempat kejadian saat terjadi ledakan telah dimintai keterangan,” kata Soekirno di Palu. Soekirno menyatakan be-lum dapat memastikan motif di balik peledakan di lokasi rumah ibadah Umat Hindu itu, karena masih dalam penyelidikan.

Namun, mantan Komandan Operasi Pemulihan Keamanan Poso itu menengarai, peledakan tersebut merupakan reaksi atas penangkapan terhadap sejumlah orang di Poso karena diduga terlibat aksi kekerasan di wilayah Sulteng. “Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri menang-kap beberapa orang di Poso yang diduga pelaku kekerasan, tidak menutup kemungkinan ledakan hari ini ada kaitannya dengan penangkapan tersebut,” ujar-nya.(rik/dtc)

No comments: