Pelaku Teror Poso Akui Merampok untuk Jihad
Komentar, 10 Maret 2006
Pengejaran terhadap pelaku sejumlah aksi teror di Sulawesi Tengah (Sulteng) terus dilaku-kan. Detasemen Khusus (Den-sus) 88 Mabes Polri menangkap lima orang yang diduga terkait sejumlah aksi teror di Sulteng. “Mereka diduga terkait kasus perampokan dan pemboman di Sulawesi Tengah,” kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pau-lus Purwoko, seperti dilansir detikcom, Rabu (08/03) malam.
Kelima orang tersebut ditang-kap di daerah Tomini, Parigi Mou-tong, Sulteng. Mereka ditang-kap tim gabungan Densus 88 dan Polda Sulteng.“Sempat terjadi aksi tembak menembak dan ada tersangka yang tertembak,” ujar Purwoko tanpa merinci.
Dalam penangkapan ini, polisi juga memperoleh tiga senjata api organik. Menariknya, dari pengakuan sementara, mereka merampok untuk fa’i (dana ji-had). Sampai kemarin, peme-riksaan terhadap lima orang tersebut masih berlangsung.
Belum ada keterangan resmi lebih lanjut mengenai penang-kapan ini. Keberadaan lima ter-sangka ini apakah diperiksa di Mapolda Sulteng atau Mapolres Poso juga belum jelas. Info yang diperoleh, dua di antaranya diketahui bernama Wahid dan Khalid Topo. Aksi perampokan yang dilakukan tersebut diduga untuk menggalang dana se-misal perampokan uang gaji Pemkab Poso pada April 2005 yang kemudian disebut-sebut mendanai pemboman di Pasar Tentena.
Kemudian perampokan di jalan Trans-Sulawesi, Kebun Ko-pi, Parigi Moutong, yang diduga dananya ikut digunakan dalam pemboman di Pasar Daging Khusus Maesa pada 31 Desem-ber lalu.(dtc/*)
Friday, March 10, 2006
Posted @ 11:14 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment