Wednesday, April 04, 2007

Komentar, 04 April 2007
Kapolri: Bom mereka lebih dahsyat dari bom Bali
Dibaiat Abu Dujana, Teroris Sleman Mengaku JI

Asal organisasi para tersang-ka teroris jaringan Sleman mu-lai terkuak. Mereka mengaku sebagai anggota Jamaah Isla-miyah (JI) yang dibaiat oleh Abu Dujana. Masing-masing tersangka memiliki nama alias, bahkan ada yang sampai me-miliki 20 nama alias.Hal ini dibenarkan Direktur I Keamanan Transnasional Ba-dan Reserse Kriminal (Kam-trannas Bareskrim) Polri Brig-jen Pol Suryadarma dalam jumpa pers di Mako Brimob Polda DIY, Jln Mojo, Baciro, Yogyakarta, Se-lasa (03/04). Dalam jumpa pers diperlihatkan rekaman kesaksian masing-ma-sing tersangka. Juga diperli-hatkan barang bukti yang ditemu-kan di Sleman, Magelang, Suko-harjo, Temanggung, dan Sura-baya. Suryadarma mengatakan, semua tersangka mengaku se-bagai anggota JI “JI itu memangada, bukan khayalan. Ini ber-dasarkan pengakuan tersang-ka yang ditangkap. Pelaku-pe-laku juga mengaku berada di bawah kendali Abu Dujana,” ujar dia. Suryadarma juga menjelaskan, telah terjadi pe-rubahan struktur dan jaringan dalam JI. Di antara perubahan itu adalah untuk sebutan tipe posisi. Kini JI memiliki sayap militer yang dinamakan Sya-riah atau Qoriyah dan juga disebut Astari. Sayap militer ini dipimpin Abu Dujana atau Pak Guru alias Marsum. Tugas Abu Dujana beserta kelompoknya adalah mengumpulkan berba-gai senjata, amunisi, bahan peledak, bom siap pakai dan bahan berbahaya lainnya dari beberapa lokasi. Dikatakan Suryadarma, beberapa bom aktif yang digunakan dalam kegiatan teror dibuat oleh Agus Suryanto alias Agus Suryo yang juga murid Doktor Azahari. Sebe-lumnya Kapolri Jenderal Pol Sutanto mengakui tersangka terorisme kelompok Sleman terkait jaringan Noordin M Top dan konflik di Poso. Kapolri ju-ga mengakui kualitas dan ke-mampuan tersangka dalam merakit bom lebih unggul dari-pada bom Bali.“Itu ada kaitannya dengan yang dulu, Noordin M Top, termasuk Poso dan ada juga yang terkait dengan bom Bali,” kata Sutanto.Kapolri juga mengakui, kua-litas dan kemampuan para ter-sangka terorisme Sleman ini sa-ma dengan kelompok Amrozi, Imam Samudra, Azahari dan Noordin M Top. “Kemampuan-nya lebih tinggi, seperti bom Bali dari barang bukti yang dite-mukan. Itu kalau dirakit semua, 4 sampai 5 kali lebih besar di-banding di Bali yang pertama,” jelas Sutanto.(dtc/rmc)

No comments: