Thursday, April 19, 2007

SUARA PEMBARUAN DAILY
Menko Kesra: Rumah Ibadah Sudah Rusak Sebelum Ditempati

[POSO] Menko Kesra Aburizal Bakrie menyoroti pembangunan sejumlah rumah ibadah yang dibiayai World Food Programme (WFP) di Poso. Rumah-rumah ibadah itu belum digunakan, tapi atapnya sudah bocor dan plafonnya robek-robek akibat terkena hujan.
"Ini menunjukkan hasil pekerjaan sangat tidak profesional. Tidak ada alasan, kontraktornya harus segera memperbaiki kembali kerusakan itu," tegas Aburizal, seusai mengunjungi rumah-rumah ibadah itu di kawasan Poso Pesisir dan Poso Kota, Selasa (16/4).
Ia didampingi Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) HB Paliudju ke Palu dan Poso untuk mempersiapkan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 30 April (ke Palu) dan 1 Mei (ke Poso).
Rumah-rumah ibadah, baik masjid dan gereja yang dibangun dengan dana WFP di Poso, termasuk proyek-proyek yang akan diresmikan Presiden Yudhoyono pada 1 Mei di Poso.
Menurut data, 10 rumah ibadah di Poso terdiri dari 5 masjid dan 5 gereja dan sebuah Rumah Sakit Cinta Kasih di Tentena, dibangun dengan dana dari WFP tahun 2006 senilai Rp 10 miliar.
Aburizal sempat meninjau beberapa dari rumah ibadah itu antara lain sebuah masjid (belum ada nama) di Desa Tokorondo dan Tiwaa (Poso Pesisir), Masjid An-Nur di Kelurahan Bone Sompe, Gereja Katolik Santa Theresia di Kelurahan Maengko, Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Jemaat Pniel di Kelurahan Lombogia (Poso Kota).
Peletakan batu pertama pembangunan rumah-rumah ibadah yang dibangun dana WFP tersebut, dilakukan Menko Kesra pada Mei 2006 di Poso. Namun, ia mengaku sangat kecewa karena menyaksikan atap-atapnya sudah bocor dan plafonnya pada robek akibat terkena hujan, terutama kerusakan yang dilihatnya langsung di Masjid An-Nur dan Tiwaa serta Gereja Katolik Santa Theresia, selain bangunannya tak rapi juga atapnya bocor dan plafonnya pada robek.
"Saya minta semua kerusakan ini diperbaiki sebelum diresmikan bapak Presiden," tegasnya saat berdialog dengan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemuda se-Kabupaten Poso di aula rumah jabatan Bupati Poso Selasa siang.
Ia menilai kontraktor yang ditunjuk mengerjakan proyek-proyek vital itu kurang memiliki tanggung jawab sehingga pekerjaannya tidak memenuhi harapan semua orang.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Poso, S Pelima yang ditanya soal pengawasan atas pembangunan rumah-rumah ibadah itu mengaku sama sekali tidak dilibatkan dalam proses pengawasan.
Demikian juga Bupati Poso Piet Inkiriwang mengaku mendapat laporan setelah rumah ibadah itu selesai dikerjakan.
Secara umum, situasi Poso sudah kondusif dan cukup memungkinkan bagi Presiden Yudhoyono untuk datang ke daerah ini, katanya. [128]
Last modified: 17/4/07

No comments: