Wednesday, July 05, 2006

SUARA PEMBARUAN DAILY
Gubernur Sulteng: Poso Dijadikan Ladang Proposal

[PALU] Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), HB Paliudju menyatakan, masih terjadinya letupan- letupan kecil di Poso karena masih ada kepentingan-kepentingan tertentu yang ingin dilanggengkan di sana. Konflik Poso, dijadikan proyek. Begitu terjadi letupan/kekerasan, apalagi yang menimbulkan korban, akan bermunculan proposal-proposal meminta dana kepada pemerintah dengan alasan penanganan konflik.
"Terlalu banyak kepentingan yang bermain di Poso. Saya ingin semua ini harus diakhiri. Kuncinya ada pada pemerintah daerah, aparat keamanan dan masyarakat dan seluruh elemen pemuda. Jika elemen ini bersatu, maka tidak ada tempat bagi para pihak yang ingin menjadikan Poso sebagai lahan kepentingannya," tegas Paliudju pada apel akbar pemuda dan deklarasi tugu perdamaian Poso yang abadi, Senin (3/7) di Poso.
Paliudju tidak menyebut rinci kepentingan seperti apa itu, namun termasuk kepentingan ideologi serta ketokohan dalam masyarakat. Situasi Poso saat ini sudah jauh lebih baik. Terutama pasca diberlakukannya Inpres No 14/2005 tentang komando opera- si pemulihan keamanan (Koospkam) Poso secara menyeluruh. Itu sebabnya keamanan yang sudah tercipta tersebut jangan lagi dinodai karena biaya pemulihan itu sangat mahal.
Paliudju juga menolak adanya perpanjangan Koopskam. Menurutnya, operasi-operasi keamanan sudah cukup. "Tanggungjawab keamanan Poso, ada pada kita sekarang. Jadi kita harus bersatu, jangan izinkan provokator memainkan kepentingannya di Poso," katanya lagi.
Ia sangat menyesalkan ledakan yang terjadi di Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Jemaat Eklesia Poso, Sabtu malam lalu (1/7) justru di saat-saat operasi Koopskam akan berakhir.
"Ini bukti masih ada kepentingan yang ingin bermain di Poso. Masyarakat sudah jelas tidak mau lagi berkonflik. Kita ingin daerah ini aman dan rakyatnya bisa damai lagi seperti dulu," katanya.
Paliudju mengaku telah mendapatkan informasi intelijen di mana ada putera daerah ini yang sudah dipersiapkan (dilatih) untuk menjadi pelaku bom bunuh diri, seperti bom Bali.
Komandan Koopskam Sulteng, Irjen Paulus Purwoko menyatakan terimakasih kepada masyarakat Poso bahkan Sulteng yang telah membantunya dalam melakukan tugas pemulihan keamanan Poso sejak Januari-Juni 2006. "Saya berharap keamanan yang sudah tercipta di Poso akan terus dilanjutkan oleh masyarakat dan pemuda di daerah ini sehingga benar-benar tercipta harmoni sosial yang jadi harapan kita selama ini," ujarnya. [128]
Last modified: 4/7/06

No comments: