Monday, July 03, 2006

SUARA PEMBARUAN DAILY
Perdamaian Abadi Poso Dideklarasikan
Ratusan Senjata Api Sitaan Dimusnahkan


[POSO ] Sedikitnya 2.500 pemuda dari seluruh pelosok Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, mengikuti apel dan mendeklarasikan kesepakatan perdamaian Poso yang abadi, Senin (3/7) pagi. Pada kesempatan itu, ribuan senjata api sitaan dimusnahkan.
Apel di Kota Poso ini sekaligus menandai berakhirnya tugas Komando Operasi Pemulihan Keamanan Poso (Koopskam) yang dilaksanakan berdasarkan Inpres No 14 Tahun 2005 selama enam bulan (Januari-Juni 2006). Apel dipusatkan di Lapangan Sintuwu Maroso Poso dihadiri oleh Gubernur Sulteng HB Paliudju dan Komandan Koopskam Poso Irjen Pol Paulus Purwoko.
Saat itu dibacakan lima butir Ikrar Pemuda Poso yang intinya seluruh pemuda akan mengawal secara penuh proses perdamaian masyarakat yang sudah terbangun di Poso.
Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Poso Erawanto Timumun dan Ketua DPD KNPI Sulteng Hardy D Yambas mengatakan, perdamaian Poso yang abadi adalah kesepakatan final seluruh masyarakat dan tidak ada tempat bagi perusuh/provokator.
Dalam apel ini kembali dimusnahkan ratusan senjata api dan bahan peledak yang disita aparat selama operasi pemulihan keamanan Poso Januari-Juni 2006.
Yang dimusnahkan itu, 371 pucuk senjata api rakitan dan organik (laras panjang/pendek), 1.698 butir amunisi (berbagai kaliber), 2 granat, 18 bom rakitan, 13 magasin, 133 detonator, 77 anak panah, 19 dum-dum, dan 2 meter sumbu peledak.
Sebanyak 12 pemuda mewakili 12 kecamatan di Kabupaten Poso membakar senjata api dan bahan peledak itu.
Sebagai simbol perdamaian abadi di Poso Gubernur Sulteng HB Paliudju meresmikan monumen "Kedamaian Pemuda Poso" yang dibangun di pusat Kota Poso oleh para pemuda yang tergabung dalam DPD KNPI Poso.
Komandan Koopskam Sulteng Paulus Purwoko tampak terharu saat menyaksikan pembukaan selubung tugu Kedamaian Pemuda Poso yang diikuti dengan bunyi sirene menandai perdamaian abadi di tanah Poso.
Sementara itu, mengenai ledakan di kompleks Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Jemaat Eklesia Poso Kota, Sabtu (1/7) malam, Paulus mengatakan, diduga yang meledak bom hampa karena di tempat kejadian tidak ditemukan serpihan bom. [128]
Last modified: 3/7/06

No comments: