Tuesday, January 24, 2006

Bupati Poso, Piet Inkiriwang
komentar, 24 jan 2006

Ini Adalah Rencana Tuhan yang Indah MENJADI seorang bupati di daerah yang sering dilanda teror bom dan aksi pembunuhan sadis, bukanlah tugas yang gampang. Orang lain mungkin akan berpikir seribu kali untuk menjalankan tugas tersebut. Tapi bagi Piet Inkiriwang, demi panggilan tugas dan pelayanan di daerah yang pernah dilanda konflik tersebut, mantan Kapolresta Bitung ini rela menanggalkan jabatan ‘enak’ sebagai legislator di Minsel (Minahasa Selatan).

Tapi memang keinginan Inki-riwang untuk mengabdi di Poso, bak gayung bersambut. Rakyat pun mengusungnya sebagai ke-pala daerah dan dilantik sebagai Bupati, Kabupaten Poso, 30 Agus-tus 2005 silam. Begitu menjalan-kan tugas, mantan Kepala SPN Ka-rombasan ini tidak berpangku kaki. Tak hanya melakukan mara-thon ke pelosok Kabupaten Poso, tapi juga bolak-balik Jakarta ka-rena dipanggil presiden dan men-teri untuk membahas penangan-an Poso yang terus bergejolak. Se-bagai seorang mantan petinggi polisi, Inkiriwang pun mengusung konsep-konsep penanganan yang tepat, bersama diturunkannya Densus 88 di daerah tersebut.

Hebatnya lagi, dia mampu meng-galang segenap elemen masyara-kat di kabupaten tersebut. Kini, Inkiriwang makin dicintai rakyat-nya. Lima bulan pun berlalu. Da-lam waktu yang tergolong singkat, Inkiriwang melakukan perubahan besar-besaran di sana, dan dires-pons Presiden SBY dengan menge-luarkan Inpres penanganan konflik Poso.

Poso kini berangsur aman. ‘’Ini memang rencana Tuhan yang in-dah,’’ kata Inkiriwang ketika dite-mui koran ini saat menghadiri pertemuan kepala daerah-kepala daerah bersama Presiden SBY di Manado. Bahkan untuk pertama kalinya, Inkiriwang mampu meng-gelar Natal bersama di Poso yang turut dihadiri kalangan Muslim di sana, pada malam hari.

‘’Sudah tujuh tahun, tidak ada yang berani menggelar Natal pada malam hari. Tapi di bawah kepe-mimpinan Bapak Piet Inkiriwang, acara Natal itu terlaksana,’’ ung-kap sejumlah warga Poso kagum. Menanggapi hal ini, Inkiriwang hanya mengatakan, bahwa se-mua ini berkat pertolongan Tu-han. Lagian memang masyarakat Poso, tidak ingin lagi kekacauan. ‘’Masyarakat Poso ingin hidup damai,’’ katanya.

Sebenarnya, kata Inkiriwang, yang menginginkan Poso tidak aman dan kacau, adalah sejumlah oknum-oknum yang ingin menu-tup-nutupi kesalahannya dengan mengalihkan pada masalah lain. Tapi kini semua sudah terungkap. Bahkan tidak sedikit otak pelaku sudah diamankan di Jakarta. Namun begitu, Inkiriwang belum merasa puas. Menurutnya, Poso harus dibangun untuk mengejar ketertinggalan dengan daerah lain.

Dia sendiri menyadari, bahwa dirinya mencalonkan diri di Poso, merupakan bagian dari rencana Tuhan yang indah baginya. “Ini merupakan rencana Tuhan yang patut disyukuri,’’ ungkap Inkiri-wang yang sempat turun delapan kg berat badannya ketika memulai tugas di daerah tersebut.(*/rik)

No comments: