Friday, March 23, 2007

Komentar, 23 Maret 2007
Kisah mujizat dari Desa Meko (3)
Keluarga Turang: Mujizat Tuhan Memang Terjadi…..

IMAN lahir dari pendengaran akan Firman Yesus Kristus. Itulah yang diyakini Keluarga Tu-rang-Wuisan. Saat dihubungi Komentar via telepon Kamis (22/03) kemarin, Ibu Helmy Wuisan sedikit terkejut dan tak menyangka kalau kabar perubahan kondisi suaminya usai mengikuti doa di Desa Meko diketahui harian ini. Dengan sukacita iman Ibu Helmy menceritakan apa yang dialami suaminya.“Memang suami saya (Wel-lem Turang) menderita kom-plikasi berbagai penyakit, te-tapi usai mengikuti doa dan penyerahan di Desa Meko yang dipimpin Selvin, ada pe-rubahan mencolok yang diala-mi suami saya. Ini iman kami, jika kami sungguh-sungguh percaya dan menyerahkan sungguh-sungguh kehidupan di tangan Yesus Kristus pasti kami akan mengecapi berkat kesembuhan, meski tidak lang-sung sembuh total tapi ada perubahan besar terjadi pada suami saya,” ceritanya.Namun Ibu Helmy meng-akui, mujizat kesembuhan benar-benar terjadi di Desa Meko. Sebab dirinya melihat langsung seorang nenek yang sudah buta, meski tak dija-mah lewat doa khusus oleh Selvin, tapi karena nenek itu sungguh-sungguh dalam pu-jian dan penyembahan serta penyerahan penuh kepada Tuhan Yesus, mujizat dikeca-pinya. “Nenek yang buta itu lang-sung melihat dan saya me-nyaksikan sendiri apa yang terjadi, meski tak langsung dijamah dan didoakan tetapi suasana mujizat di Desa Meko itu benar-benar nyata dan ne-nek itu merasakannya,” tu-kasnya.Di akhir pembicaraan Ibu Helmy justru mengatakan, untuk membuktikan apa yang terjadi, sebaiknya melihat langsung di Desa Meko. “Anda akan melihat dari berbagai latar belakang suku, ras dan agama berkumpul untuk melihat kemurahan Tuhan yang terjadi,” katanya meng-akhiri pembicaraan. Kisah nyata penyembuhan yang dilakukan gadis cilik, Selvin Bungge, terhadap orang-orang sakit di Desa Meko, Kabupaten Poso, de-ngan cepat meluas dan men-jadi buah bibir, tidak hanya se Sulteng dan Sulut, melain-kan di sejumlah daerah se-Indonesia. Tak heran, orang yang datang di Meko, ada yang berasal dari berbagai daerah di luar Sulawesi. Redaksi koran ini juga me-nerima sejumlah telepon dari pembaca yang menanyakan tentang penyembuhan di Meko. Sementara kalangan rohaniawan Kristen Sulut ketika diwawancarai menga-mini bahwa mujizat itu da-tang dari Allah dan kadang menggunakan perantara manusia, dan salah satunya Selvin, gadis cilik berumur 8 tahun. Pucuk Pimpinan KGPM Gbl. Tedius Batasina menerang-kan, dalam teologi Kristen, mujizat dapat terjadi atas kehendak Allah. Tuhan me-makai orang-orang yang di-beri karunia. Seperti halnya yang dialami gadis cilik berusia delapan tahun ber-nama Selvin Bungge, asal Desa Meko di Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso (Sulteng) yang memiliki kemampuan untuk menyem-buhkan banyak orang sakit.‘’Segala sumber mujizat itu sesungguhnya berasal dari Allah, dan dikirimkan dalam bentuk karunia kepada orang-orang tertentu. Namun demikian, yang terpenting adalah, bagaimana keimanan kita secara total terfokus kepada Tuhan. Sebab, manu-sia hanyalah alat. Keyakinan tentang mujizat yang ter-utama adalah kepada siapa kita menyembah dan percaya. Tentunya, tidak bukan tidak lain hanyalah kepada Tuhan semata. Sebab, kita tahu bah-wa Tuhan adalah segala-ga-lanya. Dan dalam kasus ini Tuhan, telah membantu umatnya dengan memakai perantara,” jelasnya. Sedangkan Pastor Fred Tawaluyan menilai, pe-nyembuhan di Poso hen-daknya dibaca sebagai sa-paan Tuhan terhadap umat-nya lewat peristiwa alam. Karena atas pelbagai dan ba-nyak cara, kesempatan dan waktu, Tuhan ingin menegur kita. Untuk itu, menurutnya, hal yang perlu dipertanyakan, apakah kita peka? Sebab, katanya, hal seperti ini jangan terlalu cepat dinilai sebagai mujizat. Mungkin saudara kita, adik kecil tersbut, men-dapat kharisma dan anugerah khusus dari Tuhan untuk membantu orang banyak, seperti halnya menyem-buhkan berbagai penyakit atau yang lainnya. “Kalau peristiwa itu terjadi di luar batas kemanusiaan dan diimani sebagai peristiwa ilahi, pantas disebut mujizat. Tapi, kalau memang ada iman, maka mujizat itu pasti mungkin,” ujarnya.Presiden of Asia Fellowship of Mission 21 Partner Churches / Vice President of International Synod of Mission 21, Pdt Dr Nico Gara MA berpendapat bahwa, Tuhan bisa memakai apa saja dan siapa saja untuk mela-kukan dan menjankan ke-hendakNya. Seperti contoh kasus di Poso, menurutnya, Tuhan telah memakai perantara gadis cilik untuk menjalankan kehendakNya, yaitu memban-tu menyembuhkan orang sakit. “Sebenarnya tidak ada hal yang aneh, karena mujizat itu juga terjadi kepada setiap manusia,” ucapnya. Ia mencontohkan, seperti halnya kelebihan yang di-miliki oleh seorang dokter yang telah menyembuhkan orang sakit, menurutnya juga merupakan mujizat, dan atas karunianya ia memiliki ke-ahlian khusus. Senada dikatakan Ketua Bamag Manado Pdt Johan Manampiring. Menurutnya, kita harus percaya segala mujizat itu selalu ada dan akan terjadi dalam kehidupan nyata manusia. “Yang pasti, mujizat merupakan suatu hal yang harus kita syukuri. Ka-rena, kita telah diberi kelebi-han tersendiri. Dan kita harus ingat di balik kelebihan dan hal yang menonjol yang kita miliki, jangan menjadikan diri kita menjadi sombong, ang-kuh. Namun harus diingat, semua terjadi karena Tuhan,” tegasnya.(irv/aan/habis)

No comments: