Friday, March 02, 2007

Radar Sulteng, Rabu, 28 Februari 2007
Bungker DPO DipamerkanTempat Basri Merakit Bom dan Senjata

POSO - Untuk pertama kalinya (sejak ditemukan, red), aparat kepolisian mempertontonkan kepada wartawan sebuah bungker yang terletak di Jalan P. Irian Jaya, kompleks pegunungan PDAM Poso, Selasa, 27/2 kemarin. Bungker yang terletak di bagian dapur rumah warga yang pernah ditinggali salah satu DPO, Agus Jenggot itu, ditemukan Senin (29/1) lalu, atau sepekan pasca penggerebekan DPO dan kelompoknya di Kelurahan Gebangrejo, pada 22 Januari lalu.
Bungker tersebut dibangun dengan sangat sederhana, tanpa ditembok alias masih berdinding dan berlantai tanah. Informasi yang diperoleh, rumah berdinding papan dan beratap rumbia, dengan ukuran bangunan 5 x 7m tersebut-- tempat bunker ditemukan adalah rumah milik warga yang telah lama ditinggal pemiliknya, karena mengungsi pasca kerusuhan Mei 2000 silam.
Tidak ada keterangan resmi dari pihak kepolisian perihal ditemukannya bungker yang berukuran 3 x 15 meter, dengan kedalaman 3 meter tersebut. Namun informasi yang diperoleh Radar Sulteng dari sejumlah anggota Brimob Mabes Polri yang membawa wartawan ke TKP (tempat kejadian perkara) kemarin bahwa bungker tersebut adalah tempat yang sebelumnya dijadikan persembunyian para DPO (daftar pencarian orang) yang diburu polisi. "Bungker ini menjadi tempat bersembunyi DPO setelah melakukan aksi-aksinya," kata bintara Polri yang enggan dikorankan namanya ini. "Rumah ini adalah markas DPO," imbuhnya.
Dari anggota Polri yang ikut dalam penyergapan DPO pada 22 Januari lalu itu menjelaskan, saat bungker ditemukan pertama kalinya, di dalamnya didapatkan puluhan bom, ratusan amunisi, dan belasan senjata rakitan. "Diduga, bunker ini juga dijadikan sebagai tempat latihan menembak. Bahkan kami yakin, rumah tempat bungker ini, sebagai tempat merakit bom. Indikasinya, waktu bungker ini kami temukan (29/1) banyak alat perakit bom yang kami dapat," ujar anggota lain, yang juga minta namanya tidak dikorankan.
UNTUK RAKIT BOM
Bungker yang dipertontonkan wartawan di Poso kemarin itu sebenarnya jauh hari sudah disinggung Kapolri Jenderal Pol Sutanto dalam setiap kesempatan. Juga pernah disinggung dalam pertemuan antara pimpinan media massa di Jakarta dengan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sisno Adiwinoto, Kepala Satgas Operasional Mabes Polri di Poso Brigjen Pol M. Guntur Ariadi, Kepala Densus 88 Anti Teror Mabes Polri di Poso Kombes Pol Tito Karniavan, dan Kapolres Poso AKBP Rudy Sufahriadi pertengahan Februari lalu.
”Bungker itu digunakan oleh Basri cs dalam merakit senjata supaya tidak terdengar. Jadi mereka di dalam bungker itu melakukan aktivitas perakitan senjata,” kata Sisno Adiwinoto saat itu. Di sana juga ditemukan alat gerinda dan bahan peledak dalam jumlah besar.
Bahkan dalam penyergapan 22 Januari tiga tersangka ditembak mati dalam bungker tersebut. Mereka adalah Aprianto (21), Hiban (30), dan Firman (17). Beberapa tersangka juga ditembak di sekitar bungker tersebut. Mereka adalah Idrus (23), Totok (24), dan Yusuf (18). (naz/bud)

No comments: