Wednesday, March 21, 2007

Puluhan ribu orang datangi Desa Meko, Kabupaten Poso
Mujizat! Bocah 8 Tahun Sembuhkan Banyak Orang

Komentar, 21 Maret 2007

Desa Meko di Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso (Sulteng), tiba-tiba menjadi buah bibir. Puluhan ribu orang kini berduyun-duyun menuju desa yang berjarak sekitar 60 km dari Kota Tentena tersebut. Apa pasal? Seorang gadis cilik berumur 8 tahun bernama Selvin Bungge, dikabarkan mampu menyembuhkan banyak orang sakit.
Hebatnya, gadis cilik yang kini dijuluki ‘dokter kecil’ ter-sebut, menyembuhkan orang hanya lewat doa ‘’Bapa Kami’’ dan diiringi lagu ‘’Allah Kuasa Melakukan Segala Perkara’’. Warga meyakini penyembu-han yang dilakukan Selvin karena mendapatkan kekua-tan dari Tuhan Yesus Kristus.
Warga Kecamatan Meko, Morpan seperti dilansir Nuan-sa Pos, Senin (19/03) lalu me-nuturkan, peristiwa mujizat tersebut sudah terjadi sejak 9 Januari 2007 lalu, di mana awal-nya Selvin mampu menyem-buhkan penyakit ibunya. Hal ini diamini Pdt Rainaldy Dama-nik saat dikonfirmasi Komentar tadi malam lewat telepon.
Ketua Umum GKST (Gereja Kristen Sulawesi Tengah) ini membenarkan tentang pe-nyembuhan yang dilakukan Selvin. ‘’Awalnya dia menyem-buhkan ibunya,’’ kata Pdt Damanik yang sudah menemui langsung bocah cilik tersebut dan ibunya. Menurut Damanik sebagaimana cerita ibu Selvin, kisah menggemparkan itu terjadi 6 Januari 2007.
Saat itu pada malam hari sekitar Pukul 22.30 Wita, di rumah mereka yang sangat se-derhana, Selvin sedang memijit kaki ibunya yang menderita penyakit rematik akut. Tiba-tiba keesokan harinya, Ibu Sel-vin merasakan kakinya tidak sakit lagi. ‘’Ibu Selvin merasa sangat sehat. Ini kemudian ditanyakan ibunya kepada Selvin,’’ cerita Pdt Damanik.
Selvin kemudian mencerita-kan kepada ibunya sebuah peristiwa ajaib yang dialami-nya. Menurut Selvin, pada ma-lam dia melihat cahaya terang di kamarnya. Dalam cahaya itu, ada wujud Tuhan dengan seorang malaikat. Tiba-tiba Selvin mendengar sebuah suara yang berbunyi, ’’Saya akan memberikanmu ba-nyak….!!.’’ Selvin yang tidak me-ngerti dengan suara itu, lantas menjawab, ‘’Berapa? 5000?.’’ Suara itu kembali terdengar. ‘’Tidak, justru lebih banyak lagi. Tapi harus kau bagikan kepada semua orang. Namun keluarga-mu harus benar-benar patuh pada perintah Tuhan.’’ Seke-tika itu wujud tersebut hilang dari pandangan Selvin.
Keesokan harinya setelah ibu Selvin sembuh, mereka menuju Kota Palu. Di sana ada kakak Selvin yang sedang sakit. Ber-kat doa, kakak Selvin itu kemu-dian disembuhkan. Kabar pe-nyembuhan itu kemudian me-nyebar ke tetangga dan ke-mana-mana saat Selvin dan ibunya kembali ke Meko. ‘’Ka-rena kabar itu, kini Desa Meko dipadati orang-orang yang datang dari berbagai denomi-nasi, terutama yang menderita penyakit kronis,’’ ungkap Pdt Damanik.
Pdt Damanik sendiri menga-kui telah melihat langsung penyembuhan yang dilakukan Selvin ketika datang di Meko. ‘’Yang buta bisa melihat, yang berada di kursi roda bisa ber-jalan, dan banyak yang sudah disembuhkan,’’ aku Pdt Dama-nik. Hal ini diamini Morphan, warga Meko.
“Desa Meko yang tadinya sepi kini menjadi ramai didatangi orang-orang dari segala pen-juru, baik orang yang sedang sakit dan ingin mendapat kesembuhan maupun orang-orang yang ingin melihat langsung proses penyembuhan yang menghebohkan,” kata-nya.
Menurutnya, ada sebagian orang yang tidak disembuhkan saat itu, namun oleh Selvin disuruh pulang dan bertobat dulu, serta meminta maaf ke-pada siapa saja yang pernah berseteru dengan orang itu. Selvin akan memintanya kembali jika orang itu sudah benar-benar siap dalam iman.
“Saya sendiri penasaran dengan kabar itu, sehingga saya pulang kampung dan kaget bukan main ketika saya tiba di kampung begitu banyak orang-orang yang bertenda di lapangan sepak bola, tinggal di baruga dan rumah-rumah penduduk. Saya juga menyak-sikan langsung orang lumpuh bisa berjalan setelah mendapat pengobatan dari dokter kecil itu,’’ aku Morphan.
Tidak hanya itu, di halaman rumahnya kini terdapat ratu-san tongkat dan kursi roda dari orang-orang yang telah di-sembuhkan. Selain itu lanjut-nya, Selvin tidak mau mene-rima pemberian uang dan lainnya. Begitu juga ketika dipotret, dia tidak mau. Karena hal itulah sehingga wartawan dan siapa saja yang akan me-ngambil gambarnya, dilarang oleh keluarga Selvin atau warga Meko.
Pernah ada seorang pasien yang disembuhkan, hendak memberikan uang Rp 5 juta pada Selvin. Namun Selvin hanya mengambil Rp1000 dan mengatakan, uang itu akan didermakannya untuk gereja di hari Minggu.
Perilaku Selvin sendiri, ketika dalam keseharian dan tidak melakukan penyembuhan, terlihat seperti bocah seumur-nya. Siswi kelas 3 SD itu terli-hat bermain, atau bermanja kepada orang tuanya.
Tapi ketika melakukan pe-nyembuhan, Selvin seperti berubah menjadi seorang dewasa yang bijak. ‘’Kini dari informasi yang saya dengar-dengar, sudah sekitar 10 ribu orang yang datang ke Meko untuk memperoleh kesembu-han,” katanya. Senada disam-paikan ibu rumah tangga ber-nama Rosyana (37).
Rosyana mengaku telah melihat langsung proses pe-nyembuhan sang ‘dokter kecil’. Namun kini, Selvin sedang berada di Jakarta bersama seorang ibunya. ‘’Selvin sendiri yang meminta ke Jakarta, dan belum diketahui apa mak-sudnya ke Jakarta,” terang Rosyana. Sementara itu, di de-pan rumahnya yang berdeka-tan dengan balai desa dan lapangan, saat ini telah berdiri tenda-tenda yang dibikin oleh masyarakat untuk menampung orang-orang yang hendak meminta kesembuhan Tuhan lewat Sel-vin.(np/rik)

No comments: