Thursday, April 13, 2006

Komentar, 12 April 2006
Sambuaga Tekan SBY, Massie-Tewu Temui JK

Masyarakat di Manado dan wakil Sulut di Senayan tampak-nya menyatukan kekuatan guna menolak rencana ekskusi atas Fabianus Tibo cs. Buktinya, keti-ka ribuan warga Manado mela-kukan demo kemarin (11/04), di Jakarta Anggota DPR RI Jeffrey Johanes Massie bersama jaja-ran DPP PDS menemui Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) terkait kasus Tibo. Sedangkan Theo Sambuaga yang menjabat Ketua Komisi I DPR RI melakukan pressure meminta Presiden SBY, agar dengan arif meninjau hukuman mati atas Tibo cs. Di tempat terpisah, Jeffrey Massie, Denny Tewu (Sekjen PDS) bersama Ketua Fraksi PDS DPR Con-stant Ponggawa memintakan hal yang sama kepada Jusuf Kalla di Kantor Wapres. PDS secara institusi meminta agar pemerintah menunda eksekusi Tibo, Dominggus da Silva dan Marinus Riwu. “Kalau dikatakan kasusnya telah selesai, mengapa masih ada proses penggalian fakta oleh pihak kepolisian,” ungkap Sekjen Denny Tewu. Menurut dia, kalau masih ada penggalian fakta maka ber-arti kasus tersebut belum tun-tas sehingga jika terjadi ekse-kusi maka dikhawatirkan akan menimbulkan polemik. “Kena-pa eksekusi harus dipercepat kalau persoalan belum sele-sai,” kata Tewu yang disam-bung Massie, agar sekiranya kasus Tibo ini dipertimbang-kan dengan bijak oleh pre-siden. Diingatkan, agar pemerintah jangan sampai menghukum orang yang ternyata kasus hukumnya belum tuntas. Pada kesempatan itu, PDS secara khusus meminta Jusuf Kalla selaku tokoh Perjanjian Malino untuk memberikan pernya-taan atau tanggapan terkait kasus tersebut agar masya- rakat bisa berpikir lebih jernih dan menerima dengan jiwa besar.“Kami meminta Wapres un-tuk menundanya, karena Wa-pres merupakan tokoh Malino yang sudah tahu betul akar permasalahan di daerah itu,” kata Tewu. Pada bagian lain, Ketua Komisi I Theo Sambuaga mengatakan, dari faktor kema-nusian, Presiden sebaiknnya menunda eksekusi mati Tibo cs.”Kearifannya, saya minta Presiden menunda pelaksa-naan eksekusi mati Tibo cs,” kata Sambuaga ketika meng-hubungi Komentar di Jakarta.Sambuaga mengakui, meski permohonan grasinya di tolak. Namun begitu, banyaknya saksi yang mengungkapkan bahwa Tibo cs bukan dalang aksi, dan itu bisa dijadikan pertimbangan eksekusi. Oleh sebab itu, Theo menga-takan, masih sangat memung-kinkan pengajuan kembali permohonan grasi kedua. “Permohonan kedua dimung-kinkan, bila permohonan per-tamannya sudah melampaui 2 tahun,” Paparnya.Selain itu, permintaan Penin-jauan Kembali (PK) ke dua juga sangat terbuka. “Walau pene-rapan hukumnnya, permoho-nan PK cukup sekali. Akan tetapi, terdengar ada temuan baru, maka permohonan PK ke dua dimungkinkan,’’ kata-nya.(zal/rik)

No comments: