SUARA PEMBARUAN DAILY
Pastor Jimmy: Meski Tibo Nanti Terkubur, Perjuangan Tetap Dilakukan
[Makassar] Pastor Jimmy Tumbelaka, pendamping rohani Tibo cs kepada Pembaruan Sabtu (8/4) pagi mengatakan dia sangat menyesalkan keputusan pemerintah yang tetap akan mengeksekusi mati Tibo cs. Padahal mereka merupakan saksi kunci yang ada untuk mengungkap kasus kerusuhan Poso.
Dia mengatakan, meskipun nanti Tibo cs sudah terkubur, perjuangan akan tetap dilakukan demi keadilan dan perdamaian di Poso. "Pemerintah sudah nekat tetap mengeksekusi padahal kita sudah protes tapi apa daya demi kepentingan kemanusiaan Tibo saya siap mendampingi," kata Pastor Jimmy yang ditemui saat transit di Makassar dari Palu.
Jimmy mengatakan, dia sudah siap untuk mendampingi Tibo. Namun dia masih tetap mengharapkan dalam waktu dekat ini ada mukjizat Tuhan yang menolong agar Tibo cs tidak dieksekusi. Dia mengatakan hari ini sejumlah elemen masyarakat akan melakukan aksi damai untuk solidaritas terhadap Tibo.
Pesan yang dia sampaikan berat. Dia akan menyampaikannya secara pelan-pelan kepada Tibo cs. "Kita harus terima dengan lapang dada, lebih merenungkan arti hidup sebagai orang Katolik. Menjelang minggu-minggu Paskah perlu untuk merenungkan bahwa proses ini dapat sejalan dengan pengorbanan Kristus," katanya.
Dia menambahkan mereka harus gagah menerima kondisi ini. Menurut Jimmy, pengorbanan Tibo sama seperti pengorbanan Kristus yang tidak bersalah. Dia juga mengatakan sudah melakukan pendekatan ke istri Tibo yang saat ini berada di Tentena, melalui seorang kawan.
Namun saat ini dia belum tahu bagaimana keadaan istri Tibo. Apakah dapat menerima putusan ini atau tidak. Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tetap menyatakan akan mengeksekusi terpidana mati kasus Poso, Fabianus Tibo dan dua rekannya, Dominggus da Silva dan Marinus Riwu
Menko Polhukam Widodo AS dalam jumpa pers bersama Kapolri Jenderal Pol Sutanto dan Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh, di Kantor Presiden, Jumat (7/4) sore mengemukakan hal itu seusai diterima Presiden. Menurut Widodo AS, instruksi Presiden adalah dilakukannya penegakan hukum dan aparat hukum harus menindaklanjuti dalam porsi teknis yang harus dilakukan.
Disebutkannya, instruksi Presiden tersebut juga telah memperhatikan dan mendengarkan pertimbangan Mahkamah Agung (MA) yang menyatakan bahwa seluruh proses hukum sudah dilalui, termasuk dua kali grasi yang diajukan ketiga terpidana mati.
Belum Ditentukan
Menurut Jaksa Agung Abdul Rahman, sampai saat ini Kejagung belum menentukan waktu pelaksanaan dalam mengeksekusi ketiga terpidana mati kasus Poso. Namun proses terus berlangsung. Menurut Kapolri, bukti baru (novum) dalam pengajuan PK juga sudah diperiksa, dan karena itu pemerintah melihat tidak ada halangan lagi dalam mengeksekusi perkara tersebut.
Sementara itu, hingga Jumat (7/4) malam, Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah (Sulteng) masih merahasiakan soal eksekusi mati Tibo Cs. Usai shalat Jumat, Kajati Sulteng, M Jahja Sibe menggelar rapat tertutup dengan perwakilan Departemen Agama di Palu, Y Syakur, pendamping rohani Tibo Cs, Pastor Jimmy Tumbelaka, dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Utara, KH Arifin Assagaf.
Usai pertemuan tidak ada satupun yang mau berkomentar. "Semua masih off the record, kita hargai lembaga penegak hukum," ujar Jimmy serius.
Pada kesempatan terpisah, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Oegroseno menyatakan, pihaknya sudah menentukan lokasi eksekusi tiga terpidana mati kasus kerusuhan Poso, Fabianus Tibo (61), Domingus da Silva (36), dan Marinus Riwu. Namun dia masih merahasiakan di mana lokasi eksekusi tersebut, termasuk jadwal pasti pelaksanaan eksekusi.
"Sesuai peraturan, memang kami yang menentukan lokasi eksekusi, dan kami sudah siap. Sekarang tinggal menunggu pemberitahuan dari Kejaksaan Tinggi," ujar Oegroseno kepada wartawan di Palu, Jumat (7/4).
[Y-4/128/Y-3]
Last modified: 8/4/06
Sunday, April 09, 2006
Posted @ 10:50 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment