Monday, February 26, 2007

Ditemukan, Bunker Tempat Perakitan Bom di Poso
Senin, 26 Pebruari 2007 12:55 WIB

TEMPO Interaktif, Poso:Sebuah banker tempat persembunyian sekaligus sebagai tempat perakitan bom dan pertahanan para DPO Poso Senin ini ditemukan sejumlah warga bersama para wartawan. Pengamatan langsung dilapangan bunker tersebut berada didalam rumah Agus Jenggot, salah satu DPO Mabes Polri yang menyerahkan diri Sabtu pekan lalu.Kondisi rumah Agus sendiri terbuat dari dinding papan dan berlantai semen, beratap rumbia, berada di pinggir Gunung Jati, kawasan PDAM Tanaruntuh, Kelurahan Gebangrejo. Mulut bunker berdiameter satu meter persegi terbuat dari beton yang ditutupi beton juga. Kedalaman banker sekitar empat meter dan didalamnya seluas 5,4 meter persegi. Bila memasuki bunker harus memakai tangga.Brigadir Dua Wahid dari Brimob Polda Sulawasi Tengah yang pertama kali menemukan bunker itu pada 22 Januari saat bentrokan polisi dan kelompok bersenjata Poso menyatakan didalam bunker terdapat sajadah, alat masak-memasak seperti kompor, panci, dan beras. Selain itu, ditemukan juga peralatan pembuatan bom seperti pipa-pipa, detonator, kabel listrik, dan bubuk black powder.Bunker itu jalan keluarnya berada dibelakang rumah Agus Jenggot yang berhubungan langsung dengan hamparan Gunung Jati, sehingga para DPO yang ada disitu dengan mudah melarikan diri. Agus Jenggot sendiri saat melarikan diri kewilayah Padapu. Jarak Padapu dengan Poso Kota kurang lebih 200 kilometer. Dia mengakui lolos dari sergapan polisi lewat bunker itu. Sepintas mulut bunker terlihat seperti tempat cuci piring, sehingga kesannya bukan seperti bunker. Saat ini bunker ini sudah diamankan oleh polisi dan isi bunker sudah dibawa polisi sebagai barang bukti.Sementara itu, warga Gebangrejo Minggu sore melakukan pertemuan pencucian budi. Ratusan warga Gebangrejo yang dihuni 90 persen warga Jawa meneteskan air mata saat mendengar lantunan gamelan dari lagu campur sari dan tombo ati. "Sudah enam tahun lagu itu tak kami dengar, baru kali ini kami dengar kembali," kata Sarjo, warga Gebangrejo yang berasal dari Purworjo.Menurutnya sudah beberapa kali ia mencoba menggelar tarian Kuda Kepang yang memakan sabut kelapa. Tapi dilempari warga yang tidak setuju. insertnya kami dilempari karena kami dianggap kami setan," ujar Sarjo dengan mata berkaca-kaca.DARLIS

No comments: