Friday, February 02, 2007

Komentar, 2 Feb 2007
Dua DPO Poso Alumnus Akmil Afganistan

Para perusuh Poso diyakini memiliki reputasi di bidang mi-liter. Malah Mabes Polri meng-ungkapkan, dua DPO meru-pakan alumni dari AkademiMiliter di Afganistan. Se-dangkan satu lagi jebolan dari camp Mindanao, Filipina Sela-tan. Hal ini dibenarkan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sisno Adiwinoto kepada wartawan, di Mabes Polri, Kamis (01/02).Kata Sisno, dua orang DPO yang diketahui berlatar bela-kang pendidikan militer di Af-ganistan adalah Riyan dan Mahmud. Keduanya tewas tertembak dalam insiden berdarah penyergapan aparat kepolisian di Jalan Irian, Kota Poso pada 22 Januari lalu. Sementara itu, satu DPO lagi diketahui merupakan alumni kamp pelatihan perang di Mindanao, yaitu berisinal AP. “Saat ini AP masih buron. Dia alumnus dari Mindanao yang terlibat aksi teror di Poso,” tan-dasnya. Satu lagi, kata Sisno, yaitu Abdul Muis yang berhasil ditangkap Densus 88. “Dia mengaku sebagai Wakalah Jamaah Islamiyah wilayah Poso,” tukasnya. Di sisi lain, polisi mengata-kan, akan memberikan didikan positif kepada sejumlah DPO yang sudah tertangkap, karena ada yang dinilai masih bermasa depan. Hal ini disampaikan Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Drs Badrodin Haiti.“Sebagian besar DPO yang tertangkap berusia 18 hingga 23 tahun. Jadi, setelah menja-lani hukuman, mereka masih memiliki masa depan yang baik untuk membangun hidup di tengah masyarakat,” katanya di Palu, Kamis.Menurut Haiti, setelah para tersangka DPO menjalani pro-ses hukuman, selayaknya me-reka dapat hidup normal di te-ngah masyarakat, dan mence-ritakan kejadian sebenarnya selama ini dan saat menjalani hukuman, agar menjadi pela-jaran bagi semua orang.“Mereka itu masih memiliki banyak sanak saudara di Poso, sehingga ke depan diharapkan dapat ikut membantu me-ningkatkan kesejahteraannya atau paling tidak atas diri mereka sendiri,” katanya se-raya menyatakan, menghargai para DPO yang telah menye-rahkan diri, sebab selama ini mereka sangat kooperatif dalam menjalani pemeriksaan. “Kami berjanji akan memper-lakukan mereka dengan baik dan tidak menyiksa atau mendoktrin mereka dengan hal yang macam-macam,” tutur-nya.(rmc/ihc)

No comments: