Wednesday, February 28, 2007

SUARA PEMBARUAN DAILY
Bungker Ditemukan di Poso

[PALU] Sebuah lubang perlindungan bawah tanah (bungker) yang diduga selama ini dijadikan tempat merakit bom dan pusat persembunyian para pelaku kekerasan Poso yang masuk daftar pencarian orang (DPO) Polri ditemukan aparat kepolisian di Poso. Bungker berukuran 3 x 15 meter dengan kedalaman sekitar 3 meter itu ditemukan aparat dalam rumah yang ditempati Agus Jenggot alias Boiren, salah satu oknum DPO yang akhirnya menyerahkan diri kepada polisi, Kamis (22/2), di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Badroddin Haiti yang dikonfirmasi Pembaruan, Rabu (28/2) pagi, membenarkan penemuan bungker tersebut. Dikatakan, penemuan bungker tersebut sebagai salah satu upaya polisi untuk terus mencari seluruh sarang-sarang kejahatan di Poso yang telah menyebabkan daerah itu tidak pernah aman selama ini.
Sesuai penyelidikan, bungker yang ditemukan di rumah yang ditempati Agus Jenggot di Jalan Pulau Irian Jaya, Kelurahan Gebang Rejo, Poso Kota, diduga sebagai tempat mengolah bahan-bahan peledak menjadi bom-bom rakitan dan senjata api (senpi rakitan) yang dipakai melakukan aksi-aksi kekerasan di Poso dan Palu selama ini.
Saat ditemukan, di dalam bungker didapati tersimpan belasan senjata api rakitan, puluhan bom dan ratusan amunisi. Bungker tersebut berdinding dan berlantai tanah dengan mulut bungker berada persis di dapur rumah Agus Jenggot. Rumah itu sendiri adalah rumah yang sangat sederhana, berdinding papan dan beratap rumbia dengan ukuran 5 x 7 meter.
Menurut polisi, rumah itu adalah milik warga yang telah lama mengungsi dari lokasi itu akibat kerusuhan Poso (tahun 2000), dan sampai kini pemiliknya belum mau kembali ke rumah mereka. Menyusul kosongnya rumah tersebut, diduga telah dijadikan sarang para pelaku kekerasan Poso untuk menjadikan tempat itu sebagai markas kejahatan.
Di bungker ini pula, diduga para DPO (29 orang) bersembunyi dari kejaran polisi. Namun, berkat kemauan keras aparat kepolisian untuk menegakkan hukum yang didukung oleh pemerintah pusat dan masyarakat di daerah ini akhirnya lokasi itu bisa dibongkar melalui suatu penggerebekan yang terencana tanggal 11 dan 22 Januari lalu.
Dalam rangkaian penggerebekan tersebut, sedikitnya 15 orang tewas, terdiri 13 warga sipil termasuk beberapa DPO, serta dua polisi yang tertembak dan dihakimi massa. Ratusan senpi organik dan rakitan beserta puluhan ribu amunisi dengan berbagai kaliber ditemukan aparat dalam rangkaian penggerebekan dengan pusat penggeledahan di rumah-rumah warga di Kelurahan Gebang Rejo dan Kayamanya, Kecamatan Poso Kota, berjarak sekitar 1 kilometer dari Markas Polres Poso. Diduga di bungker ini juga sebagai tempat latihan menembak, Di bungker ini ditemukan banyak alat perakit bom seperti gerinda.
Pada Selasa (27/2) petang, polisi di Poso membawa para wartawan untuk meliput secara dekat keberadaan bungker tersebut. Kapolda Badroddin mengatakan, upaya pencarian bungker-bungker lainnya yang kemungkinan diduga masih berada di kawasan tersebut masih terus dilakukan. "Kita masih mencari bungker-bungker yang lain, ya mungkin saja masih ada dengan diduga banyak senjata-senjata ilegal yang masih disembunyikan di lokasi tersebut," tegasnya.
Demikian pula pengejaran terhadap sembilan DPO yang belum menyerahkan diri ke polisi masih terus dilanjutkan, dan diduga sebagian masih berada di Poso dan sebagian sudah melarikan diri ke Jawa. [128]
Last modified: 28/2/07

No comments: