Saturday, February 24, 2007

SUARA PEMBARUAN DAILY
Suami-Istri Hilang di Poso Diduga Dibunuh

[PALU] Pasangan suami-istri, Kallu (50) dan Halima (35), hilang dari kediamannya di Dusun Malelei, Desa Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir, Sulawesi Tengah (Sulteng). Keduanya diduga dibunuh karena di dalam rumahnya ditemukan bercak-bercak darah dan bekas seretan tubuh manusia.
Kasus ini diketahui Kamis (22/2) pagi. Saat itu Sudirman, warga Dusun Malelei lainnya, bermaksud mampir di rumah kedua korban. Namun sebelum memasuki rumah kedua korban, Sudirman lebih dahulu berteriak memanggil keduanya dari luar.
Tetapi sudah berkali-kali memanggil, tidak ada jawaban. Karena penasaran ia mengintip lewat jendela. Tapi alangkah kagetnya ketika menyaksikan ada bercak-bercak darah berceceran di lantai rumah. Sementara suami-istri yang sehari-harinya berprofesi sebagai petani itu tidak kelihatan.
Dalam keadaan ketakutan, Sudirman lari melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Poso Pesisir. Kemudian laporan itu diteruskan ke Polres Poso.
Kasub Publikasi Bidang Humas Polda Sulteng, Kompol Heddy yang dikonfirmasi Jumat (23/2) membenarkan kejadian tersebut.
Menurutnya, penyisiran untuk mencari kedua korban sudah dilakukan sejak Kamis siang dengan dipimpin langsung Wakapolres Poso Kompol Minarto.
Penyisiran juga dibantu oleh anjing-anjing pelacak, namun kedua pasangan suami-istri itu belum ditemukan sampai saat ini.
Dalam penyisiran di rumah korban, polisi menemukan sejumlah barang bukti di antaranya 6 buah parang (satu parang penuh darah), sebilah kampak, senter dan sandal jepit. Barang-barang bukti tersebut kini diamankan di Mapolres Poso untuk kepentingan penyelidikan/penyidikan kasus ini.
Kejadian hilangnya kedua pasangan suami-istri tersebut tercatat sebagai kasus pertama yang kembali terjadi lagi di Poso pasca penggerebekan para tersangka pelaku kekerasan Poso pada 11 dan 22 Januari lalu.
Menjaga Keutuhan
Tokorondo sendiri adalah salah satu daerah yang pernah menjadi basis kerusuhan massa antara tahun 2000-2002. Namun sejak tahun 2004, penduduk di sana sudah kembali hidup normal dan warganya sudah hidup membaur satu sama lain.
Beberapa kali kasus pembunuhan/pembakaran rumah penduduk terjadi di desa itu oleh pelaku tak dikenal yang tujuannya ingin memancing warga agar saling berkelahi lagi. Tapi usaha-usaha yang diduga melibatkan para tersangka yang masuk daftar pencarian orang (DPO) dari Polri (29 orang) tersebut, tidak berhasil memancing emosi warga. Malah warga tetap berusaha menjaga keutuhan dan kedamaian diantara mereka, sehingga akhirnya Tokorondo menjadi daerah percontohan pembauran warga pascakonflik yang terbaik di Poso.
"Kita berharap kedua pasangan suami-istri itu segera ditemukan, sehingga tidak menimbulkan berbagai spekulasi dalam masyarakat Poso," ujar Heddy. [128]
Last modified: 24/2/07

No comments: