Sunday, February 18, 2007

Pelaku Bom Tentena Menyesal
Sabtu, 17 Pebruari 2007 17:19 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Amril Ngiode alias Aat, tersangka kasus peledakan bom di pasar Tentena, Poso, 28 Mei 2005 lalu, menyatakan menyesal atas tindakannya. Didampingi tersangka lainnya, Ridwan, serta Wakil Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Anton Bachrul Alam, Aat juga meminta maaf kepada seluruh korban dan keluarganya. "Sejak saya melakukan pengeboman itu perasaan saya tidak tenang dan sedih,” katanya di depan para wartawan di Markas Besar Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (17/2). “Saya tahu yang saya lakukan salah,” katanya. “Tapi para ustad saya terus mengingatkan bahwa darah mereka (kelompok Kristen yang disebut para ustadnya sebagai kafir) itu halal hukumnya. Saya sangat menyesal sekarang." Aat menyerahkan diri ke polisi di Poso sehari setelah buron nomor satu dalam kasus kekerasan di Poso, Basri alias Bagong, ditangkap aparat 1 Februari lalu. Kini Aat mengaku lebih lega setelah berada di balik jeruji tahanan polisi di Jakarta. “Ini merupakan bentuk tobat atas segala perbuatan saya.”Ia bercerita, dirinya mulai bergabung dengan kelompok pengajian yang kemudian memintanya menjadi pelaku pengeboman pada 2003. Awalnya, pria berusia 28 tahun itu hanya ingin bertobat dan belajar agama.Menurutnya, ia sama sekali tidak menyadari bahwa kelompok pengajian itu terus mendoktrinnya dengan mengatakan bahwa darah orang non muslim adalah halal. Demikian pula harta benda mereka. Hal itu pulalah yang mendorong Aat dan kawan-kawannya merampok toko mas di Pasar Tua, Poso. "Saya tidak pernah mendengar tentang Jamaah Islamiyah, malah saya baru dengar nama itu ketika saya sudah berada di Jakarta," jelasnya ketika ditanya mengenai keterlibatannya dengan kelompok muslim radikal tersebut. Pria berperawakan sedang yang memakai kemeja warna coklat itu menambahkan bahwa ia berharap masyarakat mau memaafkannya. Ia mengatakan selepas dari penjara nanti, ia ingin kembali ke masyarakat dan hidup normal.

No comments: