Friday, February 16, 2007

Komentar, 16 Feb 2007
Sulut Kantongi Identitas 11 DPO Poso yang ‘Menghilang’

Menyikapi menghilangnya 11 buronan (DPO) teroris di Po-so, Polda bersama Pemprop Sulut terus meningkatkan ke-waspadaannya. Identitas 11 DPO Poso yang belum ter-tangkap itu sendiri, telah di-kantongi aparat kepolisian di daerah ini. “Identitas mereka sudah kita kantongi,’’ ungkap Kapolresta Bitung, AKBP Drs Aridan Roe-roe kepada wartawan, Kamis (15/02). Informasi para DPO dan seluk-beluk aksi kekerasan di Poso, diakui Roeroe disimpan khusus dalam rekaman CD. Dijelaskannya, saat ini petu-gas Babinkantibmas sudah di-tugaskan untuk terus melaku-kan pendataan menyangkut semua kegiatan-kegiatan yang ada di tengah masyarakat un-tuk menghindari adanya pe-nyusupan-penyusupan. “Sa-ngat diharapkan Babinkan-tibmas bisa melakukan pen-deteksian-pendeteksian dini kehadiran-kehadiran ataupun semua kejadian yang ada di kelurahan,” ungkapnya.Selain itu, lanjutnya, pihak-nya sudah menyebarkan inte-lijen di mana-mana untuk me-lakukan operasi pada waktu dan tempat yang sangat dira-hasiakan. Juga pengawasan melekat pintu masuk kota . “Peran masyarakat juga diper-lukan untuk mengamankan daerah ini. Lapor segera jika ada hal-hal yang mencuri-gakan,” tandasnya.Dari Manado, Kapolda Sulut Brigjen Pol Drs Yakhobus Jac-ki Uly menyatakan, ‘raibnya’ 11 DPO dari Poso yang bisa saja melarikan diri ke Sulut, bakal dibahas segera dalam rapat Muspida Sulut. Dia juga menegaskan, Sulut terus di-proteksi dari ancaman yang tidak diinginkan.“Penjagaan perbatasan se-cara rutin tetap kita laksana-kan. Saya rasa hal ini akan dibahas dalam rapat muspida untuk lebih menekankan agar kita tetap meningkatkan ke-waspadaan,” tegas Uly. Se-mentara Sekretaris Kominda Sulut Drs JJ Mongkaren yang ditemui di Mapolda kemarin menghimbau agar pengama-nan swakarsa oleh masyara-kat terus diperketat. “Masya-rakat juga harus berperan dengan memberikan informasi jika mengetahui adanya tamu yang mencurigakan di lingku-ngannya,” ujar Mongkaren yang juga adalah Kaban Kes-bang Sulut ini.Lebih lanjut Gubernur Sulut Drs SH Sarundajang menurut Mongkaren, telah juga menge-luarkan surat edaran ke selu-ruh kabupaten/kota untuk meningkatkan kewaspadaan mengantisipasi kemungkinan menyusupnya orang yang ti-dak dikenal ke daerahnya ma-sing-masing. “Memang ada sinyaleman seperti itu, dan hal ini sudah ditindaklanjuti oleh gubernur dengan mengeluar-kan surat ke kabupaten/kota untuk menyikapi hal terse-but,” katanya.Disamping itu masyarakat, lanjut Mongkaren, diminta untuk tetap melakukan koordinasi dengan pihak TNI/Polri dalam melakukan pengamanan. “Kita tentu saja harus waspada. Sebab mereka tahu daerah kita aman, makanya mereka disinyalir coba untuk masuk ke Sulut. Tapi sejauh ini hal ini masih bersifat sinyalemen dan belum ada temuan,” pungkasnya.Diketahui polisi hingga kini masih mengejar 11 DPO yang terlibat kasus teror dan kekera-san di wilayah Poso. Namun begitu, diperoleh kabar bahwa para buronan ini telah ‘meng-hilang’ dari Poso dan bersem-bunyi di daerah lain di Sula-wesi. Oleh sebab itu, Sulut ha-rus waspada karena bukan ti-dak mungkin daerah ini dija-dikan tujuan pelarian.(vic/imo)

No comments: