Tuesday, February 06, 2007

SUARA PEMBARUAN DAILY
DPR dan Masyarakat Harus Dukung Operasi Polri di Poso

[JAKARTA] DPR dan semua elemen masyarakat harus mendukung Polri dalam membersihkan teroris dari Poso dan sekitarnya. Sebab, kalau para teroris terus bereaksi di Poso, masyarakat selalu berada dalam ketakutan, dan mereka tidak bisa mencari nafkah.
Demikian dikatakan sejumlah tokoh masyarakat Poso dalam acara rapat kerja antara Kapolri dan jajarannya bersama Komisi III DPR di ruang rapat Komisi III DPR, Senin (5/2). Tokoh masyarakat yang turut hadir dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi III DPR Trimedya Panjaitan SH itu, antara lain, Muhammad N Daeng Radja, Ustad Abdurrahman, Ustad Abdul Gani, Arifin Toamakong.
Muhammad N Daeng Radja mengatakan, operasi penegakan hukum yang dilakukan Polri di Poso selama ini sudah tepat. Polri melakukan dengan langkah persuasif, namun karena langkah itu tidak diindahkan, maka langkah represif diambil. "Berbagai kekerasan di Poso telah menyengsarakan masyarakat di Poso. Kalau Polri tidak melakukan langkah tegas, negara kita ini diinjak-injak oleh teroris," kata salah satu deklarator perjanjian damai Malino itu.
Ustaz Abdurrahman mengatakan, ia sangat prihatin dengan sebagian anak muda Poso karena termakan oleh indoktrinasi oleh orang- orang yang menyalahgunakan ajaran agama. "Sejak kecil sebagian anak muda Poso bisa memegang senjata, bisa merakit bom. Ini semua karena ulah para pendatang, yang mengkampanyekan kebencian terhadap kelompok lain, yang dilandasi pemahaman agama secara salah," kata dia.
Diminta pemerintah dan DPR, agar keberadaan sejumlah orang di Poso harus ditinjau kembali. Hal itu perlu dilakukan, karena mereka itulah yang memprovokasi anak muda Poso untuk melakukan pengeboman, pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak bersalah. Demikian pun orang-orang yang menamakan dirinya tokoh agama, mau datang ke Poso, harus dilarang oleh aparat penegak hukum, dalam hal ini, Polri. Karena mereka-mereka inilah yang membuat Poso tidak aman. [E-8]
Last modified: 6/2/07

No comments: