Wednesday, January 17, 2007

Komentar, 17 Jan 2007
Mabes Polri bantah berlakukan tembak di tempat
Kepala BIN: DPO Poso Anggota JI dan Veteran Perang Afganistan

Para DPO Poso yang ditang-kap dan masih berkeliaran, bukan hanya perusuh lokalan. Ternyata rata-rata mereka mempunyai pengalaman pe-rang di tingkat internasional. Sebab sebagian dari mereka adalah veteran perang Afga-nistan. Dan beberapa di antara-nya, adalah anggota Jamaah Islamiyah (JI). Hal ini dibenarkan Kepala Badan Intelijen Negara, Syamsir Siregar sebelum perte-muan para purnawirana TNI di Balai Sudirman Jakarta, Sela-sa (16/01). “Satu atau dua orang ada yang terlibat dengan JI, ada di antaranya ikut berjuang di Afganistan,” kata Siregar yang dilansir detik.com. Kepala BIN juga mengatakan lagi, pe-nangkapan orang-orang dalam DPO oleh Densus 88 antiteror bukan karena me-reka anggota JI. Densus 88 hanya melakukan tindakan hukum terhadap mereka yang tidak juga menyerahkan diri setelah batas waktu yang diberikan habis.Situasi di Poso diakui Syam-sir memang sedikit menegang. Hal ini disebabkan upaya Polri yang melakukan tindakan represif untuk mengejar para DPO. Syamsir minta waktu untuk menyelesaikan masa-lah Poso karena sebagian dari DPO masih menyimpan sen-jata api. “Makanya pemerin-tah mengambil tindakan. Mereka sama saja melanggar hukum yang berat. Selama ada orang bersenjata, saya yakin Poso tidak akan aman,” kata Syamsir.Pada bagian lain, Mabes Pol-ri membantah telah menge-luarkan perintah tembak di tempat terhadap orang yang diduga akan mengganggu keamanan dan ketertiban (kamtib) di Poso, Sulawesi Tengah. “Tidak ada perintah tembak di tempat. Situasi masih aman terkendali, walaupun masih ada titik-titik kerawanan,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sisno Hadi Winoto. “Situasi Poso tidak mencekam. Buktinya, lalu lintas berjalan biasa,” katanya. Mengenai penem-bakan yang terjadi, Sisno mengungkapkan, para pelaku teror ini tak bermaksud menyerang polisi, tetapi hanya ingin menunjukkan eksistensinya. “Memang ada masih ada DPO dan kelompok bersen-jata. Adanya tembakan itu untuk menunjukkan bahwa mereka merasa terusik kedatangan polisi. Ada tembakan, tetapi tidak lang-sung ke polisi,” jelasnya.(dtc/rmc)

No comments: