Tuesday, January 23, 2007

Situasi Poso Masih Mencekam
Laporan Wartawan Kompas Reinhard Marulitua N
Senin, 22 Januari 2007 - 21:47 wib

PALU, KOMPAS - Walaupun insiden tembak-menembak antara polisi dengan kelompok bersenjata di Kelurahan Gebang Rejo, Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, berakhir Pukul 16.00 Wita, sampai Senin (22/1) malam pukul 22.00 Wita, situasi Poso masih mencekam. Warga memilih tetap berada di dalam rumah karena merasa khawatir insiden tembak-menembak itu terulang kembali.
Sedikitnya warga yang keluar rumah mengakibakan jalan-jalan utama di Kecamatan Poso Kota tampak lengang. Hampir tidak ada kendaraan yang melintas. Pedagang makanan memilih tidak berjualan. Biasanya, sampai pukul 23.00, sejumlah jalan utama di Kecamatan Poso, seperti Jalan Pulau Sumatera, Irian, dan Kalimantan, masih ramai dilalui kendaraan.
“Kami masih takut keluar rumah. Takut kalau tembak-menembak terjadi lagi,” kata seorang warga Poso.
Suara letusan senjata api yang terdengar sejak pukul 08.00 sampai 16.00 memang membuat warga Poso ketakutan. Dalam rentang waktu itu, aktivitas warga Kecamatan Poso Kota lumpuh total. Warga memilih tidak pergi ke kantor, sekolah, atau berjualan.
Pedagang di Pasar Sentral Poso yang sejak subuh sudah mulai berjualan memilih menutup kios dan mengungsi ke Markas Kepolisian Resor Poso. Tidak sedikit warga lain yang mengungsi ke sejumlah kecamatan lain di Poso.
Puluhan polisi dari kesatuan Brigadir Mobil Polda Sulawesi Tengah dan Detasemen Khusus 88 Anti Teror Markas Besar Polri tembak-menembak dengan sekelompok warga sipil bersenjata di Kelurahan Gebang Rejo, Poso, Senin (22/1). Kontak senjata dari pukul 08.00-14.00 Wita ini mengakibatkan satu orang polisi dan sembilan warga sipil bersenjata tewas serta sejumlah korban luka-luka dari kedua pihak.
Insiden tembak-menembak ini terjadi setelah sejak sekitar pukul 07.30 Wita, polisi berupaya menangkap 19 dari 29 warga Poso yang masuk dalam daftar pencarian orang di sekitar Kelurahan Gebang Rejo. Upaya penangkapan itu mendapat perlawanan dari sekelompok warga sipil bersenjata, yang terdiri dari beberapa orang DPO dan simpatisan para DPO.

No comments: