Thursday, January 25, 2007

SUARA PEMBARUAN DAILY
Kapolda Sulteng Meminta 15 Buronan Poso Menyerah

[PALU] Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) memberi kesempatan kepada 15 tersangka kasus Poso yang belum tertangkap dan masuk daftar pencarian orang (DPO) untuk menyerahkan diri, sebelum tindakan tegas kembali dilakukan demi tegaknya hukum dan pulihnya keamanan di daerah itu.
"Kami minta 15 buronan yang belum tertangkap agar segera menyerahkan diri secara sukarela sebelum polisi kembali harus bertindak tegas dan melakukan upaya paksa," tegas Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulteng Brigjen Polisi Badrodin Haiti sewaktu dihubungi Pembaruan, Rabu (24/1) pagi, di Poso.
Rabu ini polisi menghentikan sementara penyergapan dan memberi kesempatan kepada para buronan maupun pendukungnya untuk menyerahkan diri ke polisi.
Dalam penyergapan Senin lalu, dari 14 korban tewas tertembak (satu polisi dan 13 warga sipil bersenjata), terdapat satu buronan yakni Icang. Selain disangka terlibat sejumlah kekerasan di Poso, dia juga di- duga sebagai pelaku yang menghabisi nyawa lima anggota Brimob dalam kerusuhan di Ambon pada 2001.
Dengan demikian sejak penggerebekan 11 Januari lalu, sudah dua buronan yang tertembak mati. Seorang lainnya Dedi Parsan alias Dedi, tersangka penembakan jaksa Ferry Silalahi.
Kapolda mengingatkan, upaya persuasif sudah cukup bagi para buronan. Karena itu, jika masih juga tidak kooperatif, polisi terpaksa bertindak tegas dengan menembak di tempat.
Selasa siang, tiga tersangka kerusuhan Poso secara sukarela menyerahkan diri ke Polres Poso. Mereka adalah Yasin alias Utomo, Iswadi alias Is dan Faisul alias Yacob. Namun, ketiganya tidak termasuk buronan yang dicari-cari polisi. "Mereka itu tersangka pendukung buronan yang memiliki bahan peledak dan senjata api yang dipakai menyerang polisi dan mengacaukan Poso," jelasnya.
Situasi Kota Poso pada Rabu pagi sudah berangsur tenang. Aktivitas masyarakat mulai berjalan normal dan sebagian besar toko sudah dibuka.
Kawasan Kelurahan Gebang Rejo, Kecamatan Poso Kota yang semula dikuasai warga yang diidentifikasi polisi sebagai kelompok bersenjata, kini sudah diduduki personel Brimob. Polisi juga meningkatkan patroli di kota hingga daerah-daerah pinggiran.
Sebanyak dua satuan setingkat kompi (SSK) tambahan pasukan Brimob dari Satuan Pelopor III Markas Brimob di Kelapa Dua, Jakarta, Selasa malam tiba di Poso.
Tambahan pasukan itu, menurut Wakapolda Sulteng Komisaris Besar Polisil I Nyoman Sindra, untuk menegakkan ketertiban di Poso.
Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan penyesalannya atas bentrokan aparat kepolisian dan masyarakat di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), Senin lalu. Presiden meminta polisi segera menyelidiki dan menegakkan hukum, ungkap Jurubicara Kepresidenan Andi A Mallarangeng. [128/Y-3]
Last modified: 24/1/07

No comments: