Monday, January 22, 2007

SUARA PEMBARUAN DAILY
Polri Gerebek Lagi Gebang Rejo, 3 Tewas

[PALU] Aparat gabungan Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri dan Brimob Polda Sulawesi Tengah, Senin (22/1) memulai lagi aksi penggerebekan di Kelurahan Gebang Rejo, Kecamatan Poso Kota dan sekitarnya.
Akibat penggerebekan itu terjadi tembak menembak antara warga Gebang Rejo dan polisi. Baku tembak hingga berita ini diturunkan telah mengakibatkan tiga orang tewas. Mereka adalah dua orang war- ga Gebang Rejo dan satu aparat kepolisian.
Informasi yang diperoleh Pembaruan, Senin pagi menyebutkan, penggerebekan tersebut bukan untuk menangkap para buronan yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polri di Poso, tetapi sasaran kali ini untuk menyita bahan-bahan peledak maupun senjata api yang diduga banyak disembunyikan di rumah-rumah penduduk setempat.
Sumber di Mapolres Poso menyebutkan, sesuai hasil penyelidikan polisi, selain bahan peledak yang selama ini dipakai untuk merakit bom, di Gebang Rejo diduga ada disembunyikan senjata-senjata berbahaya seperti bazoka, roket, termasuk jenis senjata api organik beserta amunisinya (standar TNI/Polri), dan senjata api rakitan.
Menyusul penggerebekan tersebut, aktivitas warga di Gebang Rejo, Senin pagi sunyi mencekam. Anak-anak sekolah diliburkan, begitu juga para pegawai kantor di lingkungan pemerintah Poso banyak yang tidak masuk kantor karena takut.
Seorang warga Kayamanya, Poso Kota, Yogi, mengatakan kepada Pembaruan, Senin siang, dua anggota Brimob menjadi korban penembakan dalam aksi penggerebekan tersebut.
Menurut Yogi, dua anggota Brimob yang terluka parah tersebut akan dibawa ke RS Bhayangkari, Polda Sulteng di Palu.
Yogi mengatakan, terjadi adu kontak senjata antara aparat dan masyarakat di sekitar Gebang Rejo.
Dilaporkan pula, warga di Gebang Rejo sejak Minggu (21/1), banyak yang mengungsi ke tempat lain yang lebih aman, terutama kaum ibu dan anak-anak. Termasuk para anggota polisi dan keluarganya yang selama ini berdomisili di Gebang Rejo sejak beberapa hari lalu sudah meninggalkan lokasi itu karena takut dan sering diteror oknum-oknum tertentu di wilayah tersebut.
Pada Jumat (19/1) petang lalu, satu rumah anggota Polres Poso di Gebang Rejo dibakar oleh massa. Untung saja anggota polisi pemilik rumah beserta keluarganya sudah meninggalkan rumah sehingga selamat dari aksi pembakaran tersebut.
Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Moh Kilat yang dihubungi Senin pagi terkait penggerebekan aparat di Gebang Rejo masih menolak memberi keterangan. "Kita tunggu saja hasilnya ya. Sekarang saya belum terima laporan dan masih menunggu hasilnya dari Poso," ujarnya.
Teror Bom
Sebelumnya pada Sabtu-Minggu (20-21/1), teror bom juga mewarnai Kota Poso. Pada Sabtu siang, sekitar pukul 12.00 Wita, ditemukan bom rakitan di depan pintu masuk Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Jalan Tabatoki Kelurahan Sayo, Poso Kota. Untung tim penjinak bahan peledak Polda Sulteng cepat mengamankan bahan peledak terse-but, sehingga tidak sempat meledak.
Pada malam harinya, sekitar pukul 21.00 Wita, bom meledak lagi di Jalan Pulau Nias, Kelurahan Kayamanya, Poso Kota. Empat jam kemudian sekitar pukul 01.00 Wita Sabtu dinihari ledakan bom terdengar dari sekitar Jalan Pulau Irian Jaya, Gebang Rejo.
Pada Minggu sekitar pukul 08.11 Wita, ledakan bom yang cukup keras terjadi di Jalan Pulau Seram, depan Pasar Sentral Poso Kota, sekitar 300 meter dari Markas Polres Poso.
Dari serangkaian peristiwa tersebut, tidak ada korban jiwa ataupun kerusakan berarti. Bom-bom yang meledak hanya berupa bom hampa yang diduga dila- kukan para pelakunya dengan tujuan menteror masyarakat.
Kapolda Sulteng Brigjen Pol Badrodin Haiti berulang kali mengatakan kepada wartawan bahwa aksi-aksi teror di Poso terutama pasca tindak tegas polisi untuk menangkap para DPO yang diduga berada di balik aksi-aksi kekerasan di Poso dan Palu, dilakukan oleh para DPO dan pendukungnya. [128]
Last modified: 22/1/07

No comments: