Tuesday, January 30, 2007

Komentar, 30 Jan 2007
Ba’asyir: Tidak Ada Teroris di Indonesia!

Meski dituding Ja’far Umar Thalib bahwa yang disampai-kannya soal jihad di Poso me-nyesatkan, namun Amir Ma-jelis Mujahidin Indonesia, Abu Bakar Ba’asyir tidak menyu-rutkan manuvernya menyu-dutkan Densus 88 dan peme-rintah, serta meyakinkan massa bahwa tidak ada yang namanya teroris di Indonesia. “Densus 88 perlu dibu-barkan karena keberada-annya justru diperalat untuk membunuh kaum Muslim. Densus 88 hanya dijadikan alat untuk memperalat dan memperkuat bahwa di Indo-nesia banyak teroris,” kata Amir Majelis Mujahidin Indo-nesia (MMI) Abubakar Ba’asyir, di hadapan ribuan hadirin di Masjid At-Taqwa, Cirebon, Jawa Barat, Minggu (29/01) tengah malam.Padahal, menurut pimpinan Pondok Pesantren Ngruki Solo itu, di Indonesia sama sekali ti-dak ada teroris. Menurut Ba’asyir yang kini sedang berkeliling Jawa Barat menawarkan negara berdasarkan Syariat Islam, konflik yang saat ini kembali terjadi lagi di Poso, merupakan tanggung jawab pemerintah.Pemerintah pun menurut Ba’asyir diharuskan untuk ber-tindak bijaksana dalam mena-ngani permasalahan di Poso. “Jika penanganannya tidak dilakukan secara bijaksana, maka saya khawatir justru hanya akan membangkitkan kemarahan umat Muslim. Umat Muslim dari berbagai daerah bisa beramai-ramai datang ke Poso jika konflik saat ini tidak kunjung selesai,” ujarnya.Dia juga mengimbau kepada seluruh umat Islam di seluruh Indonesia turut membantu. “Walaupun hanya dengan doa. Saya saja setiap hari mem-bantu dengan doa dan sedikit materi yang saya miliki,” katanya seperti dilansir tempo interaktif online.Selain itu Ba’asyir juga me-minta pemerintah meluruskan peristiwa sebelum terjadinya per-janjian Malino. “Peristiwa sebelum perjanjian Malino tersebut saat ini dikubur rapat oleh pemerin-tah,” ujarnya. Padahal dalam pe-ristiwa sebelum perjanjian Ma-lino dibuat, telah banyak terbu-nuh orang Muslim. “Saya yakin jika peristiwa tersebut ditelu-suri, seluruh penjara di Indo-nesia akan penuh,” katanya.(tmp/*)

No comments: