Thursday, January 18, 2007

SUARA PEMBARUAN DAILY
Bom Kembali Meneror Warga Poso

[PALU] Ledakan cukup keras kembali mengusik ketenangan warga Poso, Kamis (18/1) pukul 09.00 Wita. Lokasi ledakan di belakang kantor Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulteng, Poso Kota, di depan Pasar Sentral. Tidak ada korban dalam ledakan ini, namun dinding-dinding dan pagar di belakang Kantor BPD retak akibat terkena serpihan bom.
Kapolda Sulteng Brigjen Pol Badrodin Haiti membenarkan adanya ledakan bom itu. Namun, dia menegaskan ledakan tersebut hanya bom hampa dan tidak perlu dibesar-besarkan. Ia juga menduga pelaku peledakan adalah buronan polisi terkait teror di Poso dan pendukung mereka yang tidak menginginkan Poso aman.
Diperolej informasi jenis bom berdaya ledak rendah, dibuat menggunakan campuran sulfur dan klorat, yang ditempatkan dalam botol minuman mineral.
Sebelumnya, pada Rabu (17/1) Kapolda Sulteng Badrodin Haiti mengeluarkan maklumat.
Pertama, barang siapa yang membawa senjata api dan bahan peledak (bom) dengan tanpa hak (tanpa otoritas yang sah) akan ditindak tegas dan dapat ditembak di tempat untuk melumpuhkan.
Kedua, barang siapa masih memiliki atau menguasai, menyimpan senjata api, amunisi dan bahan peledak tanpa hak diminta segera menyerahkannya kepada aparat kepolisian secara sukarela tanpa proses hukum.
Pada perkembangan lainnya sebanyak 19 pucuk senjata api, terdiri dari 6 senjata organik dan 13 rakitan, yang disita dari lima tersangka yang masuk daftar pencarian orang (DPO) Polri dan ditangkap di Poso, Sulawesi Tengah, baru-baru ini, dikirim ke Laboratorium Kriminal (Labkrim) Mabes Polri di Jakarta untuk diteliti, Kamis (18/1).
Polisi akan meneliti asal-usul senjata organik yang dimiliki kelima DPO itu. Begitu juga senjata api rakitan akan diteliti pola pembuatannya dan hubungannya dengan para tersangka perakit bahan-bahan peledak yang ditangkap sebelumnya.
"Senjata-senjata itu akan diteliti lagi secara lebih mendalam, terutama menyangkut asal-usul keenam senjata api organik. Apakah milik aparat TNI/Polri atau senjata selundupan," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulteng AKBP Moh Kilat.
Dalam kaitannya dengan penggerebekan kelima orang itu sebanyak dua karung berisi 52 kg bahan peledak disita polisi dari rumah Wah. Kabid Humas AKBP Moh Kilat mengungkapkan, bahan peledak itu disita petugas pascapenangkapan, Kamis (11/1) lalu.
"Bahan peledak itu sudah kita amankan, sementara pemilik rumah melarikan diri dan masih kita kejar," katanya. [128]
Last modified: 18/1/07

No comments: