Wapres: Teror Poso Harus Ditangani dengan Keras
Laporan Wartawan Kompas Wisnu Nugroho A
Senin, 15 Januari 2007 - 13:23 wib
JAKARTA, KOMPAS - Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan penanganan dan pengungkapan kasus teror di Poso, Sulawesi Tengah harus ditangani dengan keras dan tegas. Ia kembali menyatakan bahwa konflik yang terjadi diwilayah itu sama sekali bukan konflik agama, melainkan konflik dengan latar belakang politik dan ekonomi.
"Ini dibahas sepintas dengan Wapres. Poso harus ditangani dengan keras dan tegas. Konflik di Poso adalah konflik politik dan ekonomi, bukan konflik agama. Kalau agama dipakai untuk konflik, semua pelakunya masuk neraka," kata Sekretaris Umum Persekutuan Gereja di Indonesia (PGI) Richard M. Daulay usai bersama rombongan menghadap Wapres di kantor Wapres, Kebon Sirih, Jakarta, Senin (15/1).
Richard sendiri berpendapat, karena kondisi keamanan di Poso masih rapuh, maka semua pihak sebaiknya bersama-sama menjaga keamanan dan menciptakan suasana yang baik untuk mengembalikan kondisi keamanan di Poso.
Kepada Wapres, Richard mewakili PGI menyampaikan rencana Sidang Majelis Persekutuan Lengkap di Manado, Sulawesi Utara, 22-26 Januari 2007. Wapres diundang untuk meresmikan berlangsungnya acara tersebut. Wapres pun menyatakan bersedia memenuhi undangan dalam acara yang akan dihadiri oleh 82 perwakilan sinode anggota PGI itu.
Sidang akan mengankat tema, yang dipandang penting oleh Wapres. Tema tersebut adalah "Memperteguh Komitmen Kebangsaan demi Tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia". Menurut Wapres, tema ini menjadi penting karena, setelah semua konflik dan kekerasan berakhir, maka komitmen kebangsaan perlu dirajut kembali. Penulis: Glo
Monday, January 15, 2007
Posted @ 4:52 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment