Tuesday, January 30, 2007

Komentar, 30 January 2007
Ditemukan terkapar di pos penjagaan
Anggota Brimob Sulut Tewas Misterius di Poso

Anggota personel Brimob Polda Sulut, Bripda Prapto dari Kompi Brimob Bolmong yang di-BKO-kan (Bawah Kendali Operasi) di Kabupaten Poso, Senin (29/01) sekitar pukul 04.30 WITA subuh, ditemukan tewas secara misterius. Bripda Prapto ditemukan terkapar di pos penjagaan, Ke-lurahan Labuan, Kecamatan Poso Kota.Sebagaimana informasi yang diperoleh Komentar dari sumber resmi di Poso menye-butkan tadi malam, krono-logis hingga Bripda Prapto ditemukan sudah membujur kaku di pos penjagaan, ber-awal ketika salah seorang rekan korban yang juga dari Brimob Polda Sulut mengira korban tengah tertidur pulas.Namun ketika rekannya ini hendak membangunkan kor-ban, ternyata korban tidak bergerak lagi, dan telah terbu-jur kaku tak bernyawa. “Setel-ah ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa, korban lang-sung dibawa ke Mapolres Poso, Jalan Sumatera untuk diotop-si. Namun sampai saat ini tim penyidik bersama-sama Fo-rensik Polda Sulutteng belum bisa menyimpulkan penyebab kematian Bripda Prapto,” tan-das Sumber yang meminta agar namanya tidak dikorankan.Sedangkan jenazah korban, lanjut sumber, sekitar pukul 16.00 WITA sore kemarin, de-ngan dikawal Kasat Brimob Polda Sulut AKBP Drs Adeni Muhan dan Kepala Satuan Tugas Operasi (Kasatgasops) Poso AKBP Drs Ilham Salah-hudin, langsung diterbangkan dari Bandara Kasiguncu Poso, menuju Bandara Hasanuddin Makassar. Selanjutnya dari Makassar, akan diterbangkan dengan sebuah pesawat ko-mersial menuju tempat kela-hiran korban di Surabaya. Sementara itu, Kapolda Su-lut Brigjen Pol Drs Jacky Uly ketika dikonfirmasi melalui Kabid Humas Polda AKBP Drs Benny Bela membenarkan ada-nya anggota Brimob Polda Su-lut yang tewas di Poso. “Se-jauh ini kami belum menda-patkan informasi soal penye-bab kematian anggota Brimob tersebut, namun yang pasti korban ditemukan tewas saat menjaga pos penjagaan di Poso Kota,” tandas Bela.Sekadar diketahui, kehadir-an Kasat Brimob Polda Sulut AKBP Drs Adeni Muhan di Poso, semata-mata untuk me-ngecek ratusan anggotanya yang sudah cukup lama me-lakukan pengamanan di daerah konflik tersebut. Na-mun karena ada anggotanya yang meninggal dunia, se-hingga Muhan bersama Ka-satgasops Poso AKBP Illham Salahhudin bersama-sama membawa personel ‘Rajawali’ (Sandi Kesatuan Brimob) yang meninggal tersebut ke daerah asalnya, Surabaya.TNIPada bagian lain, Kodam VII/Wirabuana juga telah mem-BKO-kan 200 personel TNI ke Polda Sulawesi Tengah untuk mendukung kepolisian memulihkan keamanan di Kota Poso, pascabaku tembak antara oknum-oknum sipil bersenjata dan aparat kepo-lisian pekan lalu.“Mereka sudah operasi di sa-na di bawah kendali Kapolda Sulteng sejak beberapa hari lalu,” kata Pangdam VII/Wira-buana, Mayjen TNI Arief Budi Sampurno di Makassar, kemarin.Setibanya dari Jakarta usai mengikuti Rapim TNI, Mayjen Arief kepada pers di VIP Room Bandara Hasanuddin Makas-sar mengatakan, personel yang di-BKO-kan itu diambil dari Batalyon 714/Sintuwu Maroso yang bermarkas di Maliwuko, sekitar enam kilo-meter dari Poso.“Tugas mereka semuanya diatur oleh Kapolda,” ujar Pang-dam yang mengatakan bahwa penyerahan pasukan itu dilakukan atas permintaan Kapolda Sulsel pekan lalu. Di-tanya sampai kapan personel TNI itu di-BKO-kan ke Polda Sulsel, Mayjen Arief mengata-kan tergantung pada Kapolda Sulteng sampai kapan mereka membutuhkannya.Ia juga mengatakan bahwa situasi keamanan di Poso sudah terkendali dan aktivitas masyarakat sudah kembali normal, namun aparat kea-manan masih terus bersiaga dan tetap melakukan razia senjata yang dimiliki masya-rakat. Ditanya mengenai ke-beradaan senjata di tangan warga sipil, Pangdam menga-takan bahwa dirinya sudah lama menerima informasi itu, namun sulit sekali untuk menemukannya.Nanti ada razia seperti ini barulah senjata-senjata itu tertangkap semuanya, tam-bahnya.Ia juga mengaku mengeta-hui bahwa senjata-senjata itu dipasok dari luar Poso, terma-suk dari Filipina, namun sulit untuk mendapatkan bukti-bukti di lapangan.(oan/dtc)

No comments: