Wednesday, January 31, 2007

Komentar, 31 January 2007
Rekonstruksi, Abdul Muis ditonjok pedagang
Bom Maesa (Sebenarnya) Disetel Meledak Saat Natal

Bom yang menewaskan 8 orang di Pasar Daging Babi Maesa (Palu), 31 Desember 2005 si-lam, ternyata disetel meledak saat Natal 25 Desember 2005.Namun upaya yang dilaku-kan tersangka Abdul Muis yang dibantu Firsan alias Ichang, tidak berhasil. Bom tidak meledak, sehingga di-ulang lagi oleh tersangka 31 Desember 2005 pada lokasi yang sama. Hal ini terungkap melalui penyidikan dan hasil rekon-struksi yang digelar di Pasar Babi Maesa, Selasa (30/01) pagi kemarin. Menariknya, re-ka ulang tersebut sempat di-warnai aksi pemukulan terha-dap tersangka utama kasus itu, Abdul Muis (21) yang dilakukan seorang pedagang.Pedagang yang orang tuanya tewas dalam kejadian itu ke-sal dengan perbuatan ter-sangka. Ia pun langsung me-nonjok wajah tersangka Abdul Muis. Petugas lalu menyeret tersangka ke mobil.Sang tersangka utama, Ab-dul Muis, sebelumnya terlibat juga kasus penembakan Pdt Irianto Kongkoli, dan proses rekonstruksikan sudah di-lakukan. Sementara dari pro-ses rekonstruksi di Pasar Maesa, Dimulai dari Jalan Anoa di mana Abdul Muis yang di-bantu Tengku Firsan alias Ichang (Ichang tewas tertem-bak saat baku tembak dengan polisi 11 Januari 2007) mem-persiapkan bom yang akan diletakan di Pasar Daging Babi itu. Dalam aksi ini Dedi Parsan, salah seorang DPO kasus te-ror Poso juga terlibat. Yang bersangkutan tewas dalam bentok dengan polisi 11 Ja-nuari 2007. Seperti skenario awal, Abdul Muis dan Ichang tidak bekerja tanpa perintah. Ustadz Ryan alias Santoso alias Abdul Hakim (tewas ter-tembak polisi 11 Januari 2007) memerintahkan kedua-nya untuk meledakkan bom di saat umat Kristiani akan melaksanakan Natal dan Ta-hun Baru. Dalam rekonstruksi itu juga terungkap bahwa bom itu di-gabung dengan sayur kang-kung dan daging babi yang dibeli Abdul Muis. Tersangka Abdul Muis kemudian mele-takkan bom itu di salah satu kios di Pasar Daging Babi Maesa, dan kemudian ‘’booom’’. Sedikitnya 8 tewas, enam luka berat dan 57 lainnya luka ringan. Beberapa di antaranya warga Sulut.Sementara Wakil Kadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Anton Bachrul Alam di Jakarta mengatakan, proses reka ulang kasus bom di Pasar Maesa, berjalan lancar meski diakuinya ada sedikit kericuhan. “Rekonstruksi berjalan lan-car, walaupun ada masyarakat yang tidak senang kepada tersangka Abdul Muis. Mereka hendak memukul tersangka, tetapi dengan pengamanan yang cukup, reka ulang dapat terlaksana dalam keadaan aman,” kata Anton.(shc/dtc)

No comments: