Friday, January 12, 2007

Komentar, 12 January 2007
Densus 88 vs DPO baku tembak
Sembilan Teroris Poso Disergap Densus 88, Dua Tewas Di-dor

Polri melalui tim satuan De-tasemen 88 Anti Teror, Kamis (11/01) kemarin, melakukan penyergapan di persembu-nyian para teroris Poso yang masuk DPO (Daftar Pencarian Orang). Sembilan orang yang berada di Kelurahan Gebang Rejo Kecamatan Poso Kota berhasil ditangkap. Namun be-gitu, dua di antara tersangka perusuh ini tewas di-dor sete-lah melakukan perlawanan. Penyergapan ini dilakukan pagi hari sekitar Pukul 06.00 Wita. Tapi Ketika hendak di-tangkap, para perusuh ini me-lakukan perlawanan dengan senjata, bahkan bom. “Saat di-lakukan penangkapan pada pukul 06.00 Wita, terjadi tem-bak-menembak. Mereka juga melempar 4 bom,” ungkap Wa-kadiv Humas Mabes Polri, Brig-jen Pol Anton Bachrul Alam yang sedang berada di Poso saat dihubungi wartawan, Kamis (11/01).Sementara dari Jakarta, Ka-polri Jenderal Sutanto menga-takan, penangkapan terpaksa dilakukan karena mereka tidak mengindahkan imbauan polisi untuk menyerahkan diri. “Sembilan orang yang tertang-kap itu adalah pelaku utama. Kita sudah melakukan lang-kah persuasif dengan meminta para pelanggar hukum untuk menyerahkan diri. Kita bersyu-kur beberapa di antaranya su-dah mau menyerahkan diri. Bagi yang tidak mau, kami ambil tindakan tegas,” ujar kapolri.Ia menerangkan bahwa seba-gian dari pelaku teror yang ter-tangkap itu adalah bagian dari 24 orang yang masuk dalam DPO selama ini. Sementara si-sanya diidentifikasi terkait dengan kasus teror lainnya. “24 orang yang masuk dalam DPO itu tidak semuanya pe-laku utama. Kita prioritaskan dulu pada pelaku utama. Te-lah berhasil ditangkap 9 orang, 2 diantaranya meninggal ka-rena lakukan perlawanan,” urai Sutanto.Dalam penggerebekan itu, lanjutnya, aparat kepolisian juga berhasil menemukan barang bukti 19 senjata api, 5 di antaranya senjata standar jenis SS, M16, GLM, dan revolver. Ditemukan juga 13 senjata rakitan, bom rakitan, peluru, dan magazin. Ada juga alat komunikasi berupa dua HP merek SonyEricsson dan dua handy talky serta satu kamera.Sutanto menduga, pelaku teror itu telah menyiapkan rencana teror bom mengingat ditemukannya bom rakitan yang siap diledakkan di tempat persembunyian mereka itu. Dari hasil penggrebekan itu, para DPO yang ditangkap antara lain Anang Marsani, Dedi Hasan, Upi Tarakan, Paiman alias Sarjono, dan Abdul Muis serta Dedi Hasan (tewas ter-tembak), sementara yang lain-nya menderita luka-luka. Jena-zah Dedi Hasan sudah diserah-kan kepada keluarganya. Sayang, saat penggerebekan itu, 6 buronan dikabarkan ber-hasil kabur.(mdc/dtc)

No comments: