Thursday, August 10, 2006

2.000 Pendemo akan Turun Dukung Tibo dkk
Laporan Wartawan Kompas Samuel Oktora
Kamis, 10 Agustus 2006 - 16:45 wib

ENDE, KOMPAS--Diperkirakan sebanyak 2.000 pendemo akan melakukan aksi damai untuk memberikan dukungan bagi terpidana mati, Fabianus Tibo (60), Dominggus da Silva (39), dan Marinus Riwu (48), Jumat (11/8) esok. Tibo dkk, terpidana mati kasus kerusuhan Poso ini direncanakan akan dieksekusi hari Sabtu (12/8) pukul 00.15.
Aksi damai akan dilakukan di sepanjang Jalan Eltari, di Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Massa yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Hukum dan HAM Ende-Flores ini didominasi pelajar.
"Tuntutan kami agar putusan hukuman mati itu dicabut. Karena dalam penanganan perkara ini telah terjadi pemerkosaan terhadap hukum dan HAM. Seperti Tibo adalah warga transmigran dari NTT ke Sulawesi. Pendidikannya hanya kelas dua Sekolah Rakyat. Maka sangat tak mungkin sebagai otak pelaku kerusuhan," kata Frans Wangge, Ketua Forum Masyarakat Peduli Hukum dan HAM, Kamis (10/8), seusai rapat mempersiapkan aksi besok. Rapat dilaksanakan di Sekretariat PMKRI, di Ende.
Sementara itu di Maumere, Kabupaten Sikka, sedikitnya 500 pelajar turun ke jalan mendukung Tibo dkk. Mereka meminta eksekusi mati ditunda dulu sampai pemerintah selesai membahas pemberian amnesti umum bagi warga Poso yang terlibat konflik Poso tahun 1998-2000.
Demo serupa oleh sekitar 300 orang juga dilakukan di Kabupaten Flores Timur. Massa yang mendatangi kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Flotim ini meminta agar eksekusi mati ditunda sampai selesai penyelidikan yang dilakukan Polda Sulawesi Tengah.
Di Flotim, koordinator aksi sempat menghubungi Koordinator Penasihat Hukum Tibo dkk, Roy Rening melalui telepon selulernya, yang kemudian disambungkan ke Fabianus Tibo.
Suara Tibo dapat didengar massa setelah disambungkan ke dalam pengeras suara. Tibo menyatakan, jika dirinya membunuh orang, maka warga Flotim tak usah mendukungnya. Tapi dia mengaku tak pernah membunuh orang seperti yang dituduhkan.

No comments: