Wednesday, August 30, 2006

SUARA PEMBARUAN DAILY
Kapolda Sulteng Diganti
Pemerintah Dinilai Tidak Ingin Kasus Poso Diungkap Tuntas


[JAKARTA] Pergantian Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng), Brigjen Polisi Oegroseno, sungguh tidak beralasan. Pergantian tersebut dinilai hanya untuk kepentingan kekuasaan dan rupanya pemerintah tidak ingin kasus kerusuhan Poso yang terjadi hingga sekarang, diungkap tuntas.
Demikian dikatakan anggota Komisi III DPR Benny K Harman, S Roy Rening SH dan Petrus Selestinus SH secara terpisah kepada Pembaruan, Rabu (30/8). Roy dan Petrus merupakan kuasa hukum tiga terpidana kasus Poso, Fabianus Tibo, Marinus Riwu dan Dominggus da Silva dari Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian (Padma) Indonesia.
Pergantian Brigjen Polisi Oegroseno dibenarkan oleh Wakil Kepala Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Anton Bachrul Alam. "Benar, beliau diganti dan besok dilakukan serah terima di Mabes Polri," kata Anton ketika dihubungi, Rabu (30/8) pagi.
Sumber Pembaruan di Mabes Polri menyebutkan pengganti Oegroseno ialah Birgjen Pol Timur Pradoko, kini sebagai Kapolda Banten. Namun Anton mengaku belum mengetahui siapa pengganti Oegroseno. Menurut Anton, pergantian tersebut merupakan hal biasa, sebagai rotasi dan regenerasi di tubuh Polri.
Konsentrasi
Roy Rening mengatakan, selama ini Oegroseno sangat berkonsentrasi dalam mengusut kasus kerusuhan Poso, terutama kasus yang menimpa tiga terpidana tersebut di atas. Menurut Roy, Oegroseno sangat optimis kasus Poso III dapat diungkap tuntas, termasuk menangkap 16 nama yang dilaporkan Tibo Cs sebagai pelaku dan dalang kasus Poso III.
Menurut Benny, seharusnya pemerintah jangan mengganti dulu Oegroseno sampai kasus Poso terungkap tuntas. Benny, yakin dengan pergantian seperti kasus Poso tidak akan reda, bahkan terus terjadi.
Benny mengharapkan, Kapolda Sulteng yang baru, yang menggantikan Oegroseno, harus meneruskan agenda Oegroseno, yakni mengungkap tuntas kasus Poso, terutama menunda eksekusi Tibo Cs.
Sementara tiga terpidana mati tersebut, hari sejak beberapa hari lalu, masuk ruang isolasi, Rabu (30/8), pagi telah dikeluarkan dari ruangan isolasi dan masuk ke ruang tahanan biasa. "Saya sedang mendampingi mereka pindah dari ruang isolasi," kata Roy dari Palu. [E-8/G-5/128]
Last modified: 30/8/06

No comments: