Wednesday, August 30, 2006

Radar Sulteng, Rabu, 30 Agustus 2006
Ormas Islam Poso Surati Kejati dan Polda Sulteng

POSO - Sejumlah 16 organisasi masyarakat (Ormas) Islam yang ada di kabupaten Poso, Selasa (29/8) siang kemarin, mendatangi kantor Polres Poso guna menyerahkan surat pernyataan sikap agar diteruskan ke Kejati Sulteng dan Polda Sulteng di Palu. Dalam surat itu, tertera beberapa item tuntutan mereka yang intinya meminta kepada kedua institusi yudikatif tingkat provinsi Sulteng itu untuk segera melaksanakan eksekusi terhadap tiga terpidana mati kerusuhan Poso masing-masing Tibo, Dominggus Da Silva, dan Marinus Riwu.
Kedatangan perwakilan dari 16 Ormas Islam itu, diterima langsung Wakapolres Poso Kompol Minarto SIK di ruang kerjanya. Tidak hanya menuntut agar proses eksekusi dipercepat, karena dalam surat pernyataan sikap itu, mereka juga meminta agar Kejati dan Polda Sulteng segera memproses sejumlah 16 nama yang sempat disebut Tibo Cs sebagai aktor intelektual dari kerusuhan Poso tahun 2000 silam. "Kami berharap ke enambelas nama yang pernah disebut Tibo juga segera diproses secara hukum oleh Kejati dan Polda Sulteng," pinta Sugianto Kaimudin mewakili dari Ormas Front Pembela Islam (FPI) Poso di hadapan Minarto.
Dalam item ketiga pernyataan sikap mereka, dengan tegas disebutkan bahwa kelompok-kelompok yang selama ini bereaksi di beberapa daerah untuk menentang proses eksekusi Tibo Cs adalah provokator yang melanggar hukum dan harus diproses secara hukum pula. "Eksekusi adalah keputusan hukum tertinggi yang telah dilalui. Olehnya, siapapun dia yang menolak keputusan hukum itu sama saja dengan menentang hukum, dan mereka harus diproses secara hukum pula," tegas Sugianto.
Pada point empat dari pernyataan sikap, ke enambelas Ormas Islam itu memberikan batas waktu (deadline) kepada kedua lembaga yudikatif, masing-masing Kejati Sulteng dan Polda Sulteng, untuk segera menggelar eksekusi terhadap Tibo Cs hingga akhir Agustus bulan ini. Jikapun batas waktu itu tidak terpenuhi, maka seluruh komponen ummat Islam yang ada di beberapa daerah di luar kota Poso, telah siap untuk menggelar aksi besar-besaran di kota Palu. "Dan jika dalam aksi itu juga tidak mendapatkan jawaban pasti soal eksekusi, maka kami akan tetap berada di Palu hingga ada kepastian soal eksekusi," ungkap Adnan Arsal saat ditemui wartawan sebelumnya.
Sementara itu, Wakapolres Poso Kompol Minarto SIK dalam kesempatan yang sama menyatakan akan menyiapkan personilnya untuk mengawal rombongan massa dari Poso jika seandainya mereka jadi untuk berdemonstrasi di Palu. (nsr)

No comments: