Friday, November 10, 2006

Diminta JK Atasi Poso, SHS ‘Hormati’ Paliudju
Komentar, 10 Nov 2006

Pamor Drs SH Sarundajang (SHS) yang mampu mendamai-kan daerah konflik di Maluku dan Maluku Utara, dijadikan re-ferensi Wapres Jusuf Kalla (JK) untuk menawarkan Gubernur Su-lut ini, agar ikut mengatasi masa-lah di Poso, Sulawesi Tengah. Namun SHS mengatakan, apa yang terjadi di Poso dan Maluku berbeda. Ketika bertugas di Maluku, di sana waktu itu tidak ada gubernur. Sedangkan di wilayah Sulteng ada gubernur yang sedang dijabat HB Paliudju. SHS cukup tahu diri danmenghormati gubernur yang ada. Oleh sebab itu, SHS me-ngatakan bantuan yang bisa dilakukannya sebatas membe-rikan saran berdasarkan pe-ngalaman yang dimilikinya da-lam mengatasi daerah konflik. Lalu apa saran mantan Irjen Depdagri ini? Saat diwawancarai Komentar seusai bertemu sejumlah pim-pinan parpol di Sulut kemarin (09/11), SHS menjelaskan bah-wa konflik Poso bukan per-soalan yang gampang diatasi. Namun juga, bukan berarti tidak ada cara penyele-saiannya. Problem solver ini berprinsip ‘Banyak Jalan Menuju Roma’. “Ada banyak cara yang bisa ditempuh un-tuk menangani konflik Poso,’’ ungkap suami tercinta Ny Deitje Sarundajang-Tambu-wun ini. Dan salah satu way out yang dinilainya cukup efektif adalah dialog. ‘’Salah satu cara yang paling ampuh adalah dengan me-ngajak semua pihak untuk berdialog.’’ Dijelaskannya, dengan berdialog maka dapat dipastikan mereka yang ter-libat dalam pertikaian ini akan saling membuka diri satu dengan yang lain, sekaligus menciptakan titik temu dari dialog tersebut.“Dalam dialog mereka akan saling terbuka satu sama lain. Keterbukaan inilah yang akhirnya bisa mengantar me-reka pada sebuah titik temu yakni berdamai satu dengan yang lain, dan tentunya ada beberapa cara lainnya (juga),” jelasnya.Ketika disinggung soal tawa-ran untuk menangani masa-lah ini, gubernur menyatakan hal tersebut tergantung Pre-siden SBY serta anggota DPRD dan masyarakat Sulut. Namun demikian dirinya berharap dirinya tidak perlu ke Poso untuk menangani masalah tersebut, karena selain dirinya saat ini fokus di Sulut, juga ada kepala daerah di Sulteng.“Kita kan tidak perlu me-nangani masalah ini dengan berangkat ke Poso. Kita bisa bantu dari sini (Sulut, red) saja. Kan ada kepala daerah-nya di sana. Apalagi, untuk hal ini perlu ada keputusan presiden,” ujarnya. Namun demikian, tak bisa pungkiri bahwa dirinya di-tawari Wakil Presiden RI Jusuf Kalla untuk menangani ma-salah ini. “Saya memang di-tawari pemerintah pusat, juga dari sejumlah masyarakat di Poso. Tapi saya pikir tidak per-lu saya ke sana karena sudah ada kepala daerahnya. Kita bantu saja dari jauh. Tapi yang pasti, banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendamai-kan Poso,” imbuhnya seraya mengatakan, menanggapi ta-waran ini, dia telah meminta ke-pada wapres agar penugasan tersebut sebatas sumbang saran saja. ‘’Di sana kan ada gubernur. Karena itu, saya minta kepada Wapres agar pe-nugasan yang diberikan kepa-da saya sebaiknya hanya seba-tas memberikan saran dan masukan saja. Saya juga minta kepada Wapres supaya penye-lesaian konflik Poso tetap dipercayakan kepada gubernur daerah itu,” katanya. Yang jelas, gubernur pertama pilihan rakyat Sulut ini menegaskan, masalah Poso adalah persoalan serius yang harus segera diselesaikan. Pasalnya, konflik yang terjadi di daerah tersebut tidak hanya mengganggu dan mengancam stabilitas di daerah tersebut, tetapi juga beberapa daerah sekitar bahkan mengancam stabilitas nasional.“Karena itu perlu segera ditangani secara baik dan tepat. Pemerintah pusat tidak bisa membiarkan hal ini terus berlarut, tapi harus segera mencari jalan keluarnya,” ung-kapnya seraya mengingatkan juga warga Sulut untuk tetap waspada dan meningkatkan pengamanan, serta tetap men-jaga kerukunan antar umat beragama.(rol/imo)

No comments: