SUARA PEMBARUAN DAILY
6 Napi Terkait Konflik Poso Dibebaskan
[PALU] Enam terpidana kasus penyerangan ke Beteleme, Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali pada Oktober 2003, Selasa siang ini (28/11) dibebaskan dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIA Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Pembebasan tersebut menurut Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Moh Kilat karena masa hukuman keenam terpidana sudah selesai, dan kini mereka tinggal memasuki tahapan pembinaan.
"Ya benar, ada 6 narapidana (napi) terkait penyerangan ke Beteleme dibebaskan Selasa ini. Sebelumnya pada Agustus lalu, beberapa dari terpidana dengan kasus yang sama juga sudah dibebaskan. Pembebasan ini karena memang masa hukuman mereka sudah selesai dan kini memasuki tahapan pembinaan," ujarnya ketika dikonfirmasi Pembaruan Selasa pagi.
Keenam napi yang dibebaskan tersebut ialah Syafri Ambo Bokori alias Aco, Hendrayadi, Endang Budo, Hamdan alias Komar, Suhardi bin Tajudin dan Abdul Haer Bontua.
Sehubungan dengan pembebasan tersebut, pihak Polri melalui Wakil Kepala Divisi (Wakadiv) Humas Polri Brigjen Pol Anton Bachrul Alam Selasa siang ini mengundang para wartawan untuk memberikan konferensi pers secara khusus di LP Petobo Palu.
Saat berita ini diturunkan, konfrensi pers belum dimulai. Menurut Kilat, jumpa pers tersebut, bertujuan untuk pembinaan para mantan napi yang akan menghirup udara segar.
Kilat belum bersedia merinci nama-nama napi yang akan dibebaskan namun keenamnya termasuk diantara puluhan terpidana kasus penyerangan ke Beteleme yang divonis Desember 2003 dan dijebloskan ke LP Petobo Palu.
Sejumlah tersangka lainnya yang diduga terlibat dalam kasus penyerangan itu sampai sekarang masih dalam status buron dan masuk dalam 28 daftar pencarian orang (DPO) yang dicar-cari polisi.
Menurut Kilat, total seluruh tersangka dalam kasus penyerangan Beteleme sedikitnya 15 orang.
Dalam kasus penyerangan di Beteleme, para pelaku menyerang subuh hari saat warga sedang tertidur lelap. Mereka membakar kampung dan rumah-rumah warga, dan 5 warga Beteleme saat itu tewas ditembak para pelaku.
Namun berkat kesigapan aparat, dalam tempo satu minggu setelah penyerangan, berhasil ditangkap sekitar 13 tersangka, namun 6 diantaranya tewas ditembak karena mencoba melawan aparat saat dalam pengejaran aparat di kawasan Morowali.
Morowali adalah daerah pecahan Kabupaten Poso yang dimekarkan tahun 1999. Namun ketika konflik Poso memuncak antara tahun 2000-2003, Morowali terkena imbas dari konflik komunal bernuansa agama itu. Selain menjadi tempat pengungsian warga Poso, daerah tersebut juga menjadi basis-basis perlawanan dari dua kelompok yang bertikai.
Mengenai upaya penangkapan 28 DPO di Poso yang diduga sebagai dalang dibalik aksi-aksi kekerasan dan teror di daerah ini, Kilat mengatakan polisi masih terus melakukan langkah-langkah persuasif agar para DPO mau segera menyerahkan diri.
"Terakhir tim pembela muslim (TPM) Poso akan membantu untuk tindakan persuasif kepada para DPO agar mau menyerahkan diri. Sedang kita tunggu hasilnya," kata Kilat. [128]
Last modified: 28/11/06
Tuesday, November 28, 2006
Posted @ 7:35 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment