Thursday, November 23, 2006

RS, Kamis, 23 November 2006
Pembahasan APBD-P Poso Masih Alot

POSO - Sampai Rabu kemarin (22/11), Dekab bersama pemkab Poso masih membahas anggaran pendapatan dan belanja perubahan (APBD-P) tahun 2006. Terinformasi, pembahasan yang tengah berlangsung selama seminggu itu, berjalan alot. Belum diketahui kapan pembahasan APBD-P tersebut berakhir dan di putuskan. Tetapi informasi yang diterima Radar Sulteng, pembahasan akan selesai selambat-lambat minggu depan. " Masih dalam pembahasan. Insya Allah secepatnya (minggu depan, red) dapat diputuskan," ujar H. Abdul Munim Liputo saat ditemui di Kantor Bapeda kemarin, seolah membenarkan informasi yang diperoleh koran ini.
Kata Munim, Dekab memang sedang memprioritaskan soal anggaran perubahan. Mengingat waktu efektif tahun anggaran 2006 tinggal sebulan. " Kami sedang memacu pembahasan. Tetapi kami tetap selektif," sebut ketua Panggar dekab Poso ini. " Artinya, kami hanya akan meloloskan pekerjaan atau hal-hal yang sifatnya sangat emergency, dan bisa dikerja dengan sisa waktu tahun anggaran yang ada," beber Munim menjelaskan kata selektif yang di maksudkan.
Lebih rinci lagi, ketua DPC PPP Kab. Poso ini mengungkap, sangat memungkinkan dekab hanya akan meloloskan usulan-usulan proyek emergensi yang beranggaran kecil. " Melihat waktu, fisik hanya yang beranggaran 100 juta ke bawah," ungkap Munim. Bagaimana jika yang beranggaran lebih..?. " Kami sarankan untuk di masukan di APBD 2007," timpal Munim. Menurutnya, walaupun emergensi, tetapi jika anggaran pekerjaan melebihi nilai 100 juta dengan melihat mepetnya waktu kerja yang tersisa, sangat mustahil akan dapat diselesaikan. "Kita kerja, tapi harus hati-hati," saran ketua II dekab Poso ini.
Sekaitan dengan itu, anggota komisi B (pembangunan, red) Ir. Sony L. Kapito, membenarkannya. Tak jauh dari Munim, Sony juga sangat yakin, kalau anggaran fisik yang akan di sahkan di APBD-P hanya yang bernilai maksimal seratus juta. Ditanya berapa besar jumlah usulan anggaran Perubahan dari pihak eksekutif, politisi PDS Poso ini enggan menjawabnya. "Saya tidak tau persis soal usulan fisik. Yang saya tahu hanya nilai usulan biaya rutin," kata Sony. Berapa..?. "Untuk rutin nilainya sekitar 15 milyar," jawabnya.
Sinyalemen dekab yang hanya akan meng-iya-kan proyek yang beranggaran di bawah seratus juta, ditanggapi dingin alias loyo oleh eksekutif. Terutama mereka (dinas, red) yang bersentuhan langsung dengan proyek. "Kalau hanya itu, saya tidak akan mengusulkan. Karena anggaran proyek saya (emergency, red) semua di atas seratus juta," ungkap pejabat di salah satu dinas yang enggan dikorankan ini. (cr5)

No comments: