Tuesday, November 14, 2006

Sarundajang: Ini informasi Mabes Polri
Teroris Filipina Gelar ‘Rendezvous’ di Sulut
Komentar, 14 Nov 2006

Wilayah Sulawesi Utara (Sulut) yang selama ini aman dari aksi terorisme, ternyata menjadi tempat ‘teraman’ bagi para teroris untuk menggelar perte-muannya. Buktinya, Guber-nur SH Sarundajang menda-pat informasi dari Mabes Polri, Sulut adalah salah sa-tu lokasi ‘favorit’ bagi para teroris Filipina sebagai lo-kasi rendezvous (tempat pertemuan). Pernyataan mengagetkan ini disampaikan Sarundajang ketika menghadiri sebuah diskusi di Hotel Quality Mana-do, Senin (13/11) kemarin. “Saya baru mendapat infor-masi dari Mabes Polri bahwa selama ini, dan juga saat ini, Sulut telah dijadikan sebagai rendezvous-nya para teroris yang berasal dari Filipina,’’ ungkap gubernur.Oleh sebab itu, Sarundajang meminta kepada masyarakat, terlebih para pemimpin dan tokoh masyarakat dan aga-ma, agar meningkatkan per-satuan dan kerukunan satu dengan yang lain, sekaligus meningkatkan kewaspadaan dengan tidak mudah terpro-vokasi. “Selama ini pengala-man sudah berbicara bahwa seluruh pemimpin yang ada di daerah ini bahu-membahu menjaga keamanan di daerah ini. Kerukunan dan persatuan terus dibangun dan dibina sehingga tidak tercipta konflik sebagaimana yang terjadi di Poso, Maluku dan beberapa tempat lainnya. Tapi informa-si Mabes Poliri ini harus menjadi perhatian kita semua untuk tetap siaga,” jelasnya.Selain itu, untuk menganti-sipasi informasi ini, seluruh muspida diharapkan dapat membangun sinergitas dan koordinasi yang mantap. “Ji-ka kerukunan dan persatuan benar-benar tercipta dan dihidupkan serta didukung penuh koordinasi yang siner-gis di tingkat muspida, tidak akan tercipta konflik di Sulut,” ujarnya.Sementara itu Sekretaris Ko-misi Intelijen Daerah (Komin-da) Sulut Drs JJ Mongkaren meminta kepada seluruh ma-syarakat untuk tetap mem-berlakukan program tamu wajib lapor 1X24 jam di ling-kungannya masing-masing.“Tamu wajib lapor 1X24 jam harus terus jalan. Ini untuk mengantisipasi tamu-tamu yang tak diundang yang bisa saja mengancam stabilitas daerah ini. Seluruh lingku-ngan harus menerapkan ke-bijakan dan program ini,” pin-tanya.Bahkan, Mongkaren yang adalah Kepala Badan Kes-bang Sulut ini menegaskan, akan menciduk masyarakat yang turut terlibat menyem-bunyikan tamu yang tak me-lapor di kediamannya. “Tidak boleh ada warga yang me-nyembunyikan tamunya. Ha-rus segera lapor ke pihak yang berwajib atau aparat lingku-ngannya di mana ia berada. Jika tidak, maka siap-siap yang bersangkutan kita ci-duk,” tandasnya. DENSUS POLRI Pada bagian lain, informasi lain yang diperoleh koran ini dari sebuah sumber yang ter-percaya menyebutkan, saat ini Polri telah menyebarkan belasan personel Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Te-ror dari Mabes Polri di Sulut. “Saat ini, pasukan elit Polri telah disebarkan di beberapa lokasi di Sulut yang dicurigai tempat persembunyian teroris Poso yang sudah berhasil ma-suk ke Sulut, oleh karena itu diharapkan kepada masyara-kat untuk meningkatkan ke-waspadaan di lingkungan ma-sing-masing,” tegas Sumber yang mewanti namanya tidak dikorankan.Kecuali itu, Sumber tadi me-ngatakan, saat ini wajah-wa-jah dari pelaku terror dalam bentuk foto tersebut sudah mulai disebarkan ke seluruh daerah yang ada di Indonesia, sehingga tidak menutup ke-mungkinan dari sejumlah te-roris Poso ini ada yang telah mengubah guntingan rambut atau ada yang telah memakai kumis (palsu).Sementara Kapolda Sulut Brigjen Pol Drs Jacki Uly MSi ketika dikonfirmasi harian ini melalui Kabid Humas Polda AKBP Drs Benny Bela tidak menampik adanya isu belasan personel Densus Mabes Polri sedang berada di Sulut.“ Bisa saja itu terjadi, karena tugas mereka dirahasiakan sehingga mereka (Personel Densus Mabes Polri) tidak memberikan laporan di Ma-polda Sulut, apalagi surat pe-rintah mereka itu ditandata-ngani langsung oleh Kapolri,” terang Bella. Sementara dari Poso, diperoleh informasi bah-wa Polres setempat Senin (13/11) kemarin, terus menggelar razia arus penumpang dan lalu lintas di pintu gerbang keluar masuk Kota Poso, Sulteng. Razia digelar untuk memperkecil ruang gerak 29 tersangka Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus teror Poso.Salah satu pintu gerbang ke-luar masuk Kota Poso yang di-jaga ketat adalah wilayah Tu-mora, yang berbatasan de-ngan Kabupaten Parigi Mou-tong. Jalur ini merupakan jalur darat utama melewati Poso, yang menghubungkan Poso, Palu dan Manado.(imo/oan/rik)

No comments: