Saturday, November 11, 2006

Polri: Cegah DPO Poso ke LN, Perketat Sulut!
Komentar, 11 Nov 2006

Salah satu jalan yang paling singkat bagi para DPO Poso melarikan diri ke luar negeri, adalah melewati Sulawesi Utara (Sulut) dan kemudian menyeberang ke Filipina via SaTal. Untuk itu, Mabes Polri telah melakukan koordinasi dengan Polda Sulut untuk memperketat wilayah Bumi Nyiur Melambai. Kapolri Jenderal Sutanto juga telah menegaskan, Polri berusaha seoptimal mungkin mencegah DPO Poso itu ke luar negeri. Selain mem-perketat daerah perbatasan yang memungkinkan para ter-sangka lewati, Polri juga telah melakukan kerja sama dengan polisi negara tetangga, seperti Malaysia dan Filipina. “Kita siap bekerja sama de-ngan (aparat berwenang) negara lain,” kata Sutanto ke-pada pers, seusai menghadiri Peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Sela-tan, Jumat (10/11). Sedang-kan sebuah sumber di Mabes Polri mengatakan, Sulut me-mang diperketat secara khusus. Sebab para DPO Poso kerap menggunakan jalur Sulut-Filipina dalam berbagai akti-vitasnya. Salah satunya ada-lah penyelundupan senjata, yang memang diduga yang dipakai perusuh Poso dipasok dari Moro-Filipina. ‘’Jalur Su-lut-Filipina ini sudah dikenal betul para perusuh tersebut, terutama mereka yang sering menuju Filipina. Jadi Polri memang telah meminta Polda Sulut memperketat wilayah-nya bias dari kasus di Poso,’’ ungkap sumber.Seiring dengan informasi ini, di Sulut sendiri memang telah datang Irjen Goris Mere yang menemui Kapolda Sulut, Brig-jen Jacki Uly. Tak hanya itu, se-jumlah petinggi Polisi Malaysia juga sempat ke Manado. Dite-ngarai salah satu yang dibica-rakan terkait kerja sama teroris-me, dan bias masalah di Poso. USTADPada bagian lain, buntut perburuan DPO Poso, posisi Ustad Adnan Arsal semakin dekat sebagai tersangka kasus kerusuhan Poso. Adnan bisa dikategorikan melakukan penghasutan dan melindungi 29 buronan kasus rusuh Poso. Hal tersebut disampaikan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Sisno Adi-winoto seperti dilansir detik-com, Jumat (10/11).“Mengarah pada bukti sta-temennya, dia sudah meng-hasut. Bisa saja dia melindungi atau mungkin telah bekerja sama dengan penjahat yang dicari,” kata Sisno. Dia menam-bahkan, semua bukti ini masih terus didalami Polri. Bila bukti yang ada sudah cukup kuat, Polri tidak akan ragu-ragu me-nangkap mertua Hasanudin, terdakwa pemenggalan 4 siswa SMK Poso ini. “Berapa lama waktu yang dibutuhkan tidak bisa menjadi ukuran. Kita per-lu menguji dan memper-tanyakan bukti ini kepada pe-nyidik,” kata Sisno.(rik/dtc)

No comments: