Thursday, November 02, 2006

RS, Kamis, 2 November 2006
Rp100 Miliar untuk Poso Diarahkan ke Pemberdayaan Masyarakat

JAKARTA- Menko Kesra Aburizal Bakrie meniru langkah peraih hadiah nobel asal Bangladesh Muhammad Yunus untuk rehabilitasi Poso. Masyarakat akan diberdayakan untuk merehabilitasi daerahnya. Demi berhasilnya rencana tersebut, dana Rp100 miliar pun telah disiapkan.
Setelah Poso diguncang konflik berkepanjangan, kegiatan perekonomian terganggu. Banyak rumah, rumah sakit dan tempat ibadah rusak. Kini, kantor kementerian kesejahteraan rakyat mulai membenahinya. "Pemerintah kini sedang gencar-gencarnya menangani masalah perekonomian seperti penyediaan lapangan pekerjaan, perbaikan sarana dan prasarana yang rusak," tegas Menko Kesra Aburizal Bakrie saat menghadiri acara halalbihalal kemarin.
Lebih lanjut, dia mengatakan, pemerintah akan memberdayakan masyarakat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Menurut Aburizal Bakrie, gerakan anti terorisme dan pro perdamaian bisa berhasil bila masyarakat sudah sejahtera. "Seperti yang menang nobel dari Bangladesh kemarin, dia bisa memberdayakan masyarakatnya sehingga masyarakatnya bisa sejahtera. Lalu mereka bisa menjaga perdamaian dan melakukan gerakan anti terorisme," kata Ical, panggilan akrab Aburizal Bakrie, mencoba meniru langkah Muhammad Yunus.
Dana Rp100 miliar yang telah disiapkan itu, menurut rencana akan digunakan untuk memberdayakan masyarakat bukan hanya perbaikan fisik saja. "Fokus anggaran itu untuk pemberdayaan masyarakat secara mental, psikis, pengetahuan dan kesempatan untuk membangun," tegas menteri yang pernah jadi ketua Kadin ini.
Dana itu akan diberikan atas usulan daerah. "Penggunaan dana Poso harus melalui program yang diusulkan untuk daerah. Tapi bukan berarti uangnya langsung dipegang daerah," timpal Ical. Menurutnya, uang tersebut tetap dipegang pemerintah pusat yang baru diserahkan bila daerah mengusulkan program tertentu.
Mengenai perkembangan pembangunan sarana ibadah, Ical mengaku, sudah banyak masjid maupun gereja yang selesai dibangun. "Enam bulan lalu saya ke Poso, pembangunan masjid dan gereja sudah mulai separuh selesai, mungkin sekarang sudah selesai," tukasnya dengan nada yakin. Sayangnya, ketika ditanya berapa jumlah masjid dan gereja yang selesai dibangun, Ical mengaku lupa.(nue)

No comments: