Tuesday, November 14, 2006

RS, Selasa, 14 November 2006
Polisi Minta Maaf Kepada Keluarga dan Rumah Sakit Poso

POSO- Surat protes dan keberatan yang diajukan Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (BPK-RSUD) Poso ditangapi serius Polres Poso. Ditemui Radar Sulteng Senin (13/11), Direktur BPK-RSUD dr. Asnah Awad mengatakan, polisi telah meminta maaf atas kasus penghadangan sekaligus pemukulan aparat Brimob BKO terhadap tiga stafnya (Dany Yusuf dan Dani Hakim) saat terjadinya bentrok Brimob vs warga sipil, 22 oktober silam. " Melalui disposisi yang dibawah anggota, Kapolres Poso telah meminta maaf kepada kami, " kata Asnah Awad, saat ditanya soal hasil laporan RSUD ke Polres beberapa waktu lalu. Kapan permintaan maaf polisi itu disampaikan..?. Kata direktur rumah sakit Poso , surat disposisi permohonan maaf kapolres Poso itu diterimanya Kamis (9/11) setelah mengikuti acara pertemuan tokoh umat islam dengan Kapolda Sulteng. "Surat diantar oleh seorang perwira Polisi BKO. Namanya saya lupa. Surat disampaikan sesudah saya pulang dari pertemuan di Pogombo,"tutur direktur rumah sakit Poso, disela acara HUT kesehatan kemarin .
Namun sudah meminta maaf, Asnah tetap meminta Kapolres AKBP. Rudy Sufahriadi memproses oknum Brimob pelaku penganiayaan terhadap dua pegawainya. "Permintaan maaf saya terima. Tapi proses hukum saya harap tetap jalan. Ini yang diinginkan oleh rumah sakit dan keluarga," jelasnya. Ngototnya RSUD dan keluarga Dany Yusuf serta Dani Hakim agar proses hukum tetap dijalankan, disamping untuk memperoleh keadilan, juga untuk mengembalikan rasa nyaman plus percaya diri bagi setiap anggota medis yang bertugas di rumah sakit. "Akibat peristiwa itu, banyak staf medis di rumah sakit yang takut tugas malam. Untuk ada jaminan hukum, kami minta kasus itu diselesaikan secara hukum pula," ujar Asnah menjelaskan.
Bukan hanya kepada RSUD Poso, permintaan maaf atas aksi tembak Brimob BKO juga disampaikan Kapolres Poso kepada salah satu keluarga korban, Rahman Maku (45). "Melalui Kasad Serse, Kapolres telah meminta maaf kepada keluarga saya," beber orang tua Kiki ini. Selain meminta maaf, Rahman Maku mengaku, Kapolres juga memberikan bantuan uang kepada anaknya (Kiki, red) yang menjadi korban penembakan Minggu malam (22/10) itu. "Kiki dibantu uang Rp. 1 juta," jawab Om Omo-sapaan akrabnya. (Cr5)

No comments: