Sunday, October 29, 2006

Dipastikan, Warga yang Awali Bentrokan Poso
Sabtu, 28 Oktober 2006 - 23:18 wib

PALU, KOMPAS- Wakil Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Brigadir Jenderal Anton Bachrul Alam memastikan penyebab bentrokan antara personil Brimob dan warga Gebang Rejo Minggu lalu, dimulai oleh warga.
Berdasarkan penyelidikan, ditemukan bekas tembakan dan bekas serpihan bom pada mobil Baracuda milik polisi. Hal itu mengindikasikan sejumlah warga yang terlibat bentrokan telah melakukan persiapan menyerang polisi.
“Pada kaca depan mobil Baracuda yang digunakan personil polisi untuk menghalau massa yang merusak Pos Polisi Masyarakat ditemukan bekas tembakan. Kalau itu mobil biasa, sopirnya pasti sudah tewas,” kata Anton kepada sejumlah wartawan, Sabtu (28/10) malam.
Pada ban belakang mobil Baracuda, polisi juga menemukan bekas tembakan dan serpihan bom. “Dari situ dapat dilihat jika massa mengupayakan agar mobil itu rusak dan tidak dapat berfungsi,” kata Anton.
Bersama Anton, Inspektur Satu Imam Rahman—anggota Brigadir Mobil Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah yang berada di lokasi saat bentrokan—ikut memberikan keterangan pada wartawan. Menurut Imam, sebelum bentrokan terjadi, ada tiga regu personil Brimob yang melakukan patroli di sekitar Tanah Runtuh, Gebang Rejo, dengan membawa satu mobil Baracuda dan satu buah truk polisi.
Di Tanah Runtuh, anggota Brimob melakukan patroli dengan berjalan kaki. “Tiba-tiba terdengar bunyi tiang listrik yang dipukul-pukul yang diikuti bunyi tembakan dari arah Tanah Runtuh. Setelah itu, sekelompok orang mulai mendatangi dan menyerang Pos Polmas di Tanah Runtuh,” kata Imam.
Ketika ditanya seberapa terdesaknya aparat Brimob saat itu, Imam mengatakan, sangat terdesak karena Pos Polmas ditembakai dari arah depan dan belakang. Bagian sebelah kiri Pos Polmas juga dilempari bom.
Anton menambahkan, dalam situasi terdesak seperti itu, polisi wajar melakukan pembelaan diri dengan melepas tembakan.
Terkait dengan seorang warga yang tewas akibat terkena tembakan, Anton mengatakan, dari tubuh korban tidak ditemukan peluru bulat, tetapi hanya serpihan logam. Diduga, serpihan itu adalah serpihan bom. “Serpihan itu masih diperiksa di Labfor,” kata Anton.
Sebelumnya, Ketua Forum Silaturahim Perjuangan Umat Islam Poso Adnan Arsal membantah bahwa warga melakukan penyerangan lebih dulu. Adnan juga membantah warga melepaskan tembakan. (REI)

No comments: