Tuesday, October 31, 2006

RS, Selasa, 31 Oktober 2006
Kalla Langsung ke Jakarta, Pertemuan Dua Komunitas Batal

PALU - Rencana mempertemukan kembali kedua komunitas (Islam dan Kristen) di Palu Senin (30/10) batal dilaksanakan mengingat Wakil Presiden RI, HM Jusuf Kalla bersama rombongan langsung bertolak ke Jakarta menggunakan pesawat khusus TNI-AU jenis boeng 737.
Sesuai jadwal, agenda pertemuan akan digelar pukul, 08.00 wita, setelah semalam keduanya menyampaikan uneg-uneg tertutup dan terpisah. Pertemuan terpisah dan tertutup itu dinilai masing-masing komunitas sudah cukup karena di tingkat bawah sudah tidak ada lagi konflik.
''Tidak tepat kalau kedua komunitas mau dipertemukan lagi. Yang menjadi tuntutan masyarakat hanya satu penarikan pasukan BKO Brimob di Poso dan bukan konflik seperti sebelumnya,'' jelas salah satu Deklarator Malino Djalamudin Hadi, kemarin (30/10).
Menurut dia, dari hasil pertemuan Minggu malam tindak lanjutnya langsung diserahkan ke Pemerintah Daerah dalam hal ini Gebernur Sulteng. Ini juga sesuai dengan visi dan misi Gubernur Sulteng yang di antaranya menciptakan kondisi keamanan di Poso. Bahkan katanya, keseriusan pemerintah memulihkan kondisi Poso dengan adanya sikap terbuka dan minta tokoh masyarakat membuat program kerja terkait pembangunan dan pemulihan Poso.
Sementara pertemuan para tokoh Kristen dengan Wapres Jusuf Kalla di Gubernuran Siranindi II menghasilkan empat point kesepakatan. Pertemuan tertutup dengan penjagaan ektra ketat dipimpin langsung HM Jusuf Kalla bersama Menpolhukam Widodo AS, Kapolri Jenderal Sutanto dan dihadiri para tokoh Kristen, antara lain Pdt Tubondo, Pdt Ishak Pole, Pdt Lies Sigilimpu, J Santo, Yahya Patiro. ''Ada 50-an orang tokoh Kristen yang hadir pertemuan dengan Wapres Jusuf Kalla,'' tegas Sekretaris Kelompok Kerja Deklarasi Malino, Frizt Sampurnama SH, kemarin (30/10).
Menurut Frizt, ada empat point kesepakatan yang dihasilkan pada pertemuan malam itu, antara lain Umat Kristiani mendukung penegakan hukum; pelaksanaan dialog komunitas di Tentena; Penarikan pasukan dilakukan apabila benar-benar telah aman dan kondusif; dan Pemda segera melakukan program perekonomian kerakyatan. ''Dalam waktu dekat Mensos dan Men PU akan ke Poso melakukan peninjauan langsung hasil kesepakatan tersebut,'' terang Frizt Sampurnama.
Menyingung tindak lanjut pertemuan komunitas di Tentena katanya, akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Hanya saja kepastian waktu belum ada namun rencananya akan dihadiri tokoh Islam dan Kristen dan para Deklarator Malino sekaligus untuk analisa dan evaluasi implementasi deklama.
Ummat Kristiani lanjutnya, sangat mendukung langkah Pemerintah untuk memulihkan kondisi Poso terutama menyangkut keamanan dan ketenteraman.
Di kubu Islam dicapai tiga butir kesepakatan, Pertama menjadikan pelaku teror di Poso dan Palu sebagai musuh bersama, kedua masyarakat diminta bertindak pro aktif dalam penyelesaian konflik di Poso dan terakhir pemerintah daerah menyusun program untuk pemulihan ekonomi dengan dibantu oleh pemerintah pusat.
Tiga butir kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan yang berlangsung hingga pukul 02.00 dinihari kemarin (30/10). (lib/yar)

No comments: