Thursday, October 19, 2006

RS, Kamis, 19 Oktober 2006
KONGKOLI TEWAS DITEMBAK

PALU- Tujuh jam sebelum gelar pasukan Pengamanan Idul Fitri 1427 Hijriah bersandikan Ketupat Maleo 2006, penembak misterius beraksi di Kota Palu, Senin (16/10) sekitar pukul, 08.15 wita. Tidak tanggung-tanggung yang menjadi sasaran tembak adalah Pendeta Irianto Kongkoli (42) yang juga Sekretaris Umum (Sekum) Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST).
Korban ditembak dari jarak dekat sekitar dua meter dan mengenai kepala bagian belakang dekat telinga kiri. Meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bala Keselamatan (BK) Palu, korban tidak bisa diselamatkan karena proyektil bersarang di kepala dan mengalami pendarahan serius.
Ironisnya kasus yang terjadi di Jalan Wolter Monginsidi tepatnya di Toko Bangunan Sinar Sakti itu, disaksikan langsung Aiptu Rita Arianti Kopa (istri korban) dan seorang anak perempuan bernama Galatea Folika Kristata (5) serta seorang sopir bernama Edje. Hingga kemarin, aparat gabungan telah memeriksa enam orang saksi baik dari kelurga korban maupun karyawan Toko Bangunan Sinar Sakti.
Diperoleh keterangan di TKP, pagi itu korban bersama istri dan anak perempuan pergi mencari tegel di toko bahan bangunan menggunakan mobil Kijang DN 118 E. Sudah tiga toko yang didatangi tapi tidak ada tegel yang cocok. Terakhir korban singgah di Toko Sinar Sakti, Jalan Wolter Monginsidi dan melihat contoh tegel yang dipajang di halaman toko. Sementara melihat-lihat tegel yang dicari, dua orang pengendara sepeda motor Honda Supra Fit langsung mendekat korban dan menembak dari atas kendaraan.
Istri korban dan sopir yang berada di atas mobil terkejut ketika mendengar bunyi letusan senjata. Tanpa menghiraukan lagi pelakunya, Rita yang anggota Polwan Polsek Palu Timur itu langsung turun dari mobil dan menolong suaminya yang sudah terkapar.
Hanya dalam pandangan sekilas, saksi melihat ciri-ciri pelaku yang mengendarai sepeda motor dengan menggunakan helm standar dan muka ditutupi cadar. Yang ada di benak istri saat itu bagaimana segera membawa korban ke rumah sakit dan nyawanya bisa diselamatkan.
Aksi penembakan di pagi itu banyak yang tidak mengetahui. Pasalnya, sejumlah pemilik toko baru saja membuka toko dan mengantur barang jualannya. Tidak seorang pun pemilik toko mau memberikan keterangan dengan alasan tidak mengetahui dan hanya mendengar bunyi letusan.
Aparat gabungan yang datang ke TKP sedikit mengalami kesulitan karena para saksi enggan memberikan penjelasan. Satu-satunya upaya yang dilakukan aparat melakukan olah TKP. Untuk memperlancar proses olah TKP, Jalan Monginsidi ditutup. Arus kendaraan dialihkan ke jalur alternatif. Polisi juga langsung memasang police line (garis polisi) di lokasi kejadian. Proses olah TKP dilakukan aparat gabungan dari Polda Sulteng dan Mabes Polri.
Dari hasil olah TKP, aparat menemukan proyektil di tumpukan bahan bangunan yang ada di dalam Toko Sinar Sakti. Belum diketahui kalibernya tapi proyektil tersebut dimuntahkan dari senjata laras pendek milik pelaku. Ini berdasarkan kesaksian warga yang ada di sekitar TKP. ''Ada enam saksi yang sudah kita periksa. Senjata yang digunakan pelaku jenis pistol. Untuk kalibernya belum diketahui dan menunggu hasil pemeriksaan laboratorium,'' jelas Kapolda Sulteng Brigjen Pol Badrodin Haiti dikonfirmasi usai melakukan gelar pasukan di lapangan Vatulemo, Walikota Palu, kemarin (16/10).
Namun demikian, polisi baru mengindentifikasi pelakunya berjumlah dua orang. Mereka berboncengan dengan menggunakan satu sepeda motor bebek jenis Honda Supra Fit. Usai beraksi pelaku yang menggunakan cadar langsung kabur ke arah selatan dan belok ke Jalan Tanjung Karang, Palu Selatan. ''Dari modus operandi, pelakunya ada kaitan dengan penembakan Pdt Susianti Tinulele dan Perampokan Toko Emas Sinar Mulia. Untuk pendalaman kasusnya, aparat akan memeriksa tersangka yang sudah ditahan di Mabes Polri,'' jelas Badrodin yang baru naik pangkat itu.
Dari hasil pemeriksaan sementara terhadap para saksi, penembakan dilakukan pelaku sebanyak dua kali. Satu tembakan bersarang di kepala korban dan satunya mengenai tumpukan tegel. Ini dikuatkan dengan temuan barang bukti yang sudah diamankan aparat. Untuk mengetahui jenis dan kalibernya akan diperiksa di Laboratorium Forensik Mabes Polri.
JALUR KELUAR
KOTA DIBLOKADE
Pasca penembakan Pendeta Irianto Kongkoli, kemarin, jalur keluar kota Palu langsung diblokade aparat gabungan. Semua pengendara diperiksa aparat termasuk barang bawaan. Ini dilakukan untuk mencari barang bukti Senpi dan mengantisipasi pelakunya keluar dari Kota Palu.
Dari enam titik pemeriksaan pintu keluar Kota Palu, tidak ditemukan adanya orang yang mencurigakan termasuk barang bukti senpi. Selain menggelar razia terbuka, aparat gabungan juga menggelar operasi tertutup ke tempat yang dicurigai sebagai persembunyian. Operasi ini melibatkan langsung tim Densus 88 Mabes Polri yang di BKO ke Poso dan Palu-Sulteng.(lib)

No comments: