Saturday, October 28, 2006

Pembakar Gereja Eklesia Poso Miliki Senjata Moderen
Komentar, 28 October 2006

Aksi pembakaran terhadap Gereja Eklesia di Kelurahan Gebang Rejo, Poso, Selasa 24 Oktober dini hari lalu, dilakukan dengan menggunakan bom molotov. Menariknya, selain menggunakan bom, para pembakar yang terdiri dari sekitar 20 pengendara sepeda motor membawa senjata yang moderen. Malah Bupati Poso Piet Inki-riwang kepada Komentar me-lalui wawancara via telepon mengatakan, senjata kelom-pok perusuh tersebut cukup canggih. ‘’Senjata mereka le-bih moderen dengan yang di-pakai anggota Brimob,’’ ungkap bupati yang mengaku tidak mengetahui dengan pasti, dari mana saja senjata itu disuplai kepada kelompok tersebut. Sedangkan Gereja Eklsesia yang dibakar dengan molotov, sepertinya sudah dipilih para pelaku. Gereja yang bernaung di bawah GKST (Gereja Kristen Sulawesi Tengah), kata Inkiri-wang, salah satu dari lima gere-ja yang sedang dibangun atas bantuan internasional. ‘’Jadi di Poso ada lima gereja dan lima masjid yang dibangun kembali berkat bantuan internasional. Dengan membakar salah satu ru-mah ibadah tersebut, tujuan me-reka adalah merusak citra In-donesia,’’ ungkap Inkiriwang yang dulunya sempat menjabat Kapol-resta Bitung, Sulawesi Utara. Sementara itu, secara terpi-sah, Kapolres Poso AKBP Rudi Sufariadi sebagaimana dilansir detik.com membenarkan bah-wa aksi pembakaran Gereja Eklesia turut disertai dengan bunyi tembakan yang dite-ngarai dilepaskan para pelaku. ‘’Mereka pakai sepeda motor sekitar 20 buah, dan sambil menembak,’’ kata kapolres. Di-katakannya, saat itu memang ada pengamanan lebaran. ‘’Tapi pas waktu itu, kita nggak ada di satu lokasi, kita sedang pengamanan di tempat lain, kemudian gereja itu diserang. Kita nggak nyangka, kan nggak ada urusannya dengan gereja. Tapi itulah teroris. Mereka sudah siapkan bom molotov. Mereka juga sudah siapkan bom-bom besar,’’ kata kapolres.Lalu siapa pelakunya? ‘’Pasti mirip-miriplah, kelompoknya itu-itu saja kok,’’ katanya. Menimpali hal ini, Bupati Inkiriwang menimpali bahwa kelompok yang dimaksud terkait kelompok Hasanuddin. Bupati sendiri mengatakan, mereka telah diidentifikasi, dan akan segera ditangkap.(rik/dtc)

No comments: