Friday, October 20, 2006

SUARA PEMBARUAN DAILY
Diduga Pelaku Penembakan Pendeta
Polda Sulteng Kejar 8 Orang


[PALU] Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) bekerja sama dengan tim detasemen khusus (Densus) 88 Mabes Polri, mengejar 8 orang yang diduga kuat menjadi anggota jaring- an pelaku penembakan Sekretaris Umum Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Pdt Irianto Kongkoli MTh Senin (16/10) di Palu.
Ke-8 orang itu diduga masuk kelompok Hasanudin, Haris, Irianto dan Jendra yang berhasil ditangkap polisi Juni lalu di Palu, kini mereka sedang diperiksa di Mabes Polri.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Paulus Purwoko mengungkapkan hal itu disela-sela buka puasa bersama kalangan pers Kamis malam (19/10) di Palu.
Dikatakan 8 orang itu sudah lama masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polri hanya belum bisa ketangkap sampai saat ini. "Hasil penyelidikan kita, kelompok ini didugaterlibat penembakan Pdt Kong-koli," katanya.
Bersembunyi
Ke-8 orang sebagian diduga bersembunyi di wilayah Sulawesi, dan ada yang di Palu. Pada Selasa malam (17/10), tim Densus 88 hampir saja menangkap satu dari 8 DPO, berinisial Bas, di suatu tempat persembunyiannya di Palu.
Namun upaya penangkapan itu gagal dan tersangka berhasil meloloskan diri. Paulus mengatakan kelompok penembakan Kongkoli sangat terlatih dan paham situasi di Palu maupunPoso.
Dalam pemeriksaan di Mabes Poliri, Hasanuddin Cs mengaku sebagai pelaku mutilasi 3 siswi SMU GKST Poso (Theresia Morangki, Yarni Sambue dan Alfita Paliwo, November 2004), penembakan jaksa muda Ferry Silalahi (Juli 2003), penembakan Pdt. Susianti Tinulele (Juli 2004), pelaku peledakan bom di Pasar Tentena Poso menewaskan 22 orang (Mei 2005) serta serangkaian kasus penembakan, pemboman gereja dan perampokan di Palu.
Keempatnya juga menyatakan bahwa anggota jaringannya (yang belum tertangkap) masih akan melakukan serangkaian tindak kekerasan di Palu maupun Poso selama keinginan mereka tidak terpenuhi.
Keinginan itu menurut sumber di Polda Sulteng, antara lain Hasanudin Cs menuntut 16 nama yang diduga otak kerusuhan Poso III (April-Mei 2000) harus ditangkap dan pemerintah diminta adil.
Serang Warga
Dari Poso dilaporkan, Kamis malam sekitar 21.00 Wita, terjadi penyerangan ke rumah seorang warga di Kelurahan Maengko Baru, Kecamatan Poso Kota.
Akibat penyerangan itu, pemilik rumah bernama Marhaento Boniti (42), mengalami luka parah di kepala dan sampai saat ini masih dirawat di RSU Poso.
Keterangan yang dihimpun menyebutkan, penyerangan itu dilakukan sekelompok warga di Maengko Baru yang tidak suka dengan perilaku Marhaento yang kumpul kebo dengan perempuan lain di kelurahan tersebut padahal sudah memiliki isteri dan anak.
"Sekitar 5 orang menyerang dan melempar rumah korban, dan korban juga dilempari batu untung saja ia cepat diselamatkan sehingga nyawanya bisa selamat," kata seorang saksi mata.
Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Moh Kilat yang dihubungi Jumat pagi (20/10) membenarkan kejadian tersebut.
"Namun ini kasus kriminal murni, jadi tak ada hubungan dengan konflik ataupun kekerasan-kekerasan lainnya di Poso maupun Palu," katanya. [128]
Last modified: 20/10/06

No comments: