Kapolri: Tangkap Pelanggar Hukum di Poso
Laporan Wartawan Kompas Suhartono
Selasa, 24 Oktober 2006 - 15:48 wib
JAKARTA, KOMPAS - Berbagai peristiwa yang terjadi belakangan ini di Poso, Sulawesi Tengah, bukan disebabkan karena terjadinya konflik horizontal antarwarga atau antarumat beragama. Oleh sebab itu. Untuk mengatasinya harus melalui penegakan hukum, yaitu melalui penangkapan terhadap para pelakunya.
Demikian disampaikan Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Sutanto menjawab pers, seusai berhalal bihalal dengan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla di kediaman dinas Wapres di Jakarta, Selasa (24/10).
Pers sebelumnya menanyakan apakah rencana Wapres untuk datang ke Poso dan bertemu dengan tokoh-tokoh agama dan masyarakat relevan menyelesaikan masalah Poso. Sutanto sendiri tidak langsung menjawab pertanyaan pers tersebut terkait rencana kedatangan Wapres.
Sutanto hanya menjawab, "Yang terjadi sekarang ini bukan konflik komunal di masyarakat. Jadi, yang harus dilakukan adalah menangkap para pelanggar hukumnya."
Pers bertanya kembali, apakah relevan jika Wapres datang ke sana dan bertemu dengan para tokoh terebut, Sutanto kembali menjawab, "Yang diperlukan bukan perdamaian, karena di sana bukan konflik horizontal. Yang penting adalah menangkap para pelakunya dulu."
Sebelumnya, pers mendapat informasi bahwa rencana kedatangan Wapres ke Poso dinilai oleh sejumlah kalangan kurang tepat, termasuk juga penilaian di kalangan aparat hukum, seperti penilaian Polri.
Poso kembali "membara" menyusul bentrok antara kelompok warga dengan aparat keamanan yang berasal dari Brimob dan disusul dengan pembakaran rumah ibadah. Beberapa hari sebelumnya, Pendeta Irianto Kongkoli ditembak di kepalanya oleh pengendara motor yang mengenakan cadar.
Wednesday, October 25, 2006
Posted @ 8:15 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment